Kasihan Warga Cogreg, Tanamannya Diratakan PT JSE Tanpa Ganti Uang. Jamaah Majelis Ancam Demo

- Sabtu, 11 September 2021 | 14:38 WIB
Lokasi Garapan Pohon Pisang Milik Petani yang diratakan tanpa ganti uang. (Rosyka)
Lokasi Garapan Pohon Pisang Milik Petani yang diratakan tanpa ganti uang. (Rosyka)

Bogor Times- Warga sekitar proyek pembangunan RSUD Bogor Utara harus berhati-hati. Pasalnya, ratusan tanaman yang sejak lama ditanam di lokasi proyek yang diratakan tidak mendapatkan ganti uang.

Di antara petani yang belum terganti kerugiannya ads 4 orang petani, salah satu di antaranya adalah Nisan.

Kepada wartawan, Nisan (61) mengaku belum mendapat uang ganti pupuk. 

Baca Juga: Mengenang 17 Tahun Kematian Munir, INSPIRA Bogor : Mana Berani Pak Jokowi

"Katanya mau ada ganti pupuk (uang,red) sampai saat ini tidak ada ganti," kata Nisan (61).

Petani pisang yang juga warga Rt 03/07 ini telah menggarap area proyek dengan menanami pohon pisang. Bukan hitungan hari, Nisan menggarap lahan selama puluhan tahun.

"Tanaman saya banyak yang ditebang. Sudah puluhan tahun saya tanam di lokasi itu dengan pohon pisang," ucapnya.

Baca Juga: Tarif Vaksinasi Gor Pakansari Rp 25-100 ribu, Klas Eksekutif Tanpa Antrian Lama

Belum adanya ganti uang tersebut menyulut emosi warga. Warga menilai, ganti pupuk atau uang tersebut merupakan hak petani yang merupakan warga.

" Jika pelaksana proyek tidak mengalirkan hak petani. Itu artinya mereka menanjang para jamaah majlis. Saya dan jamaah majlis siap demo ke lokasi jika uang itu tidak disalurkan," tegas Pembina Majelis Ikatan Remaja Damai (IRDA) Saepullah pada Sabtu (11/9/2021 ) ).

Ia mengaku,  akan berkoordinasi dengan Silaturrahmi Majelis yang terdiri dari gabungan majelis taklim anak muda se Desa Cogreg untuk menyikapi hal tersebut.

Baca Juga: Artis Ayu Dewi milih diselingkuhi dari bangkrut?

"Jika 3x24 jam tidak juga ada perhatian untuk petani yang kehilangan tanamannya. Maka kami akan menggelar demo," ancamnya.

Senada, Ketua Ikatan Remaja Masjid Al Barkah (Ilmaalbar), Cihau, Yuda mengaku siap menggelar aksi solideritas bersama para jamaah pemuda.

"Kalau sudah dzolim dengan warga. Kami juga siap ikut berjuang untuk hak warga," tegasnya.

Baca Juga: Syarat Sah Shalat dalam Kitab Fathul Muin

Gayung bersambut, Ketua Jamaah Persatuan Santri Ponpes Miftahul Ulum (Pristalum), Aditiya mengaku tak sabar untuk menggelar demo di area proyek. Pasalnya, pelaksana dianggap meremehkan hak petani.

"Kami siap, santri pria akan ikut demo jika hak warga ada yang tidak disalurkan," pungkasnya.

Aksi tersebut mendapat dukungan dari dewan pengajar Silaturrahmi Majelis, Osman Abdul Azis. Ia mengaku akan menggelar demonstrasi jika hak petani juga tidak disalurkan.

"Siapapun yang mendukung sampainya hak masyarakat akan kami lawan. Bahkan, jika ada oknum TNI maupun Polisi yang akan kami hadapi. Karena tidak mungkin TNI dan Polisi membaceup kedholiman," tegasnya.

Baca Juga: Cabut Patok Tanah Anak Yatim, Kades Sukamakmur Terancam Pidana

Saat hendak dikomfirmasi, Koordinator Proyek PT Jaya Simanggi Enginering (JSE), Heri belum menjawab telfon wartawan. Pesan singkat wartawan pun belum terbalas.****

 

 

Halaman:
1
2

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X