Mahasiswa dan Komunitas Pecinta Alam Gelar Aksi Galang Dana untuk Para Korban Bencana Alam di Sukamakmur

- Jumat, 19 November 2021 | 10:00 WIB
Para mahasiswi mengikuti aksi galang dana untuk korban bencana di sukamakmur (Dokumentasi Bogor Times)
Para mahasiswi mengikuti aksi galang dana untuk korban bencana di sukamakmur (Dokumentasi Bogor Times)

Bogor Times - Himpunan mahasiswa Sukamakmur, komunitas pecinta alam dan Himpunan masyarakat bogor timur lakukan penggalangan dana untuk para korban bencana alam di Sukamakmur pada Jumat, 19 November 2021

Aksi galang dana tersebut untuk para korban bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cigadel Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor.

Sejumlah mahasiswa, Komunitas Pecinta Alam dan Himpunan Masyarakat Bogor Timur (HMBT) mulai melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban para korban bencana yang saat ini sedang berada di pengungsian.

Baca Juga: Terdengar Lirih Banyak Dokter Diduga Terima Uang Rp 567 Juta Tiap Vaksin 100 Pasien, Nakes: Fitnah yang Keji. 

Ketua Himpunan mahasiswa Sukamakmur Andri Irawan mengatakan Kegiatan ini murni lahir dari nurani mahasiswa, komunitas pecinta alam Himpunan Masyarakat Bogor Timur (HMBT) .

Andri mengungkapkan rencananya penggalangan dana akan dilakukan dari hari ini hingga hari minggu mendatang. 

"Adapun untuk penggalangan dana ini melalui dua cara yang pertama lewat media dan yang kedua terjun langsung kelapangan," ucapnya. 

Baca Juga: Tiga Orang Struktur MUI Terlibat JI. Densus Tangkap Pelaku dan Tulusuri Sumber Dananya.

Rencananya dana yang terkumpul akan disalurkan langsung pada Minggu 22 November 2021 ke lokasi pengungsian korban terdampak pergerakan tanah yang ada di Desa Sukawangi.  

Seperti diberitakan sebelumnya, korban pergerakan tanah Kp Cigadel di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, semua warga sudah mengungsi di salah satunya di Sekolah SDN Sukawangi. 

Mereka mengungsi karena bencana pergerakan tanah mengancam keselamatan dan kemungkinan besar tanah terus bergerak.

Baca Juga: Lima Sebab dan Tiga Cara Menuntut Ilmu

Di tempat pengungsian itu ada sebanyak 49 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 180 jiwa yang terdiri dari lansia balita dan remaja. 

Sebelumnya hanya warga nya saja yang di evakuasi melihat pergerakan tanah semakin merambat akhirnya semua rumah di kosongkan termasuk barang barang di angkut ketempat pengungsian.

CC/Muhamad Zulfikar.***

Editor: Saepulloh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X