Kasi Kestra Kecamatan Parung Amuk Penerima BPNT

- Kamis, 23 Desember 2021 | 19:57 WIB
Kasi Kestra Kecamatan Parung, Sudarto amuk warga yang melaporkan kualitas BPNT yang buruk. (Bogor Times)
Kasi Kestra Kecamatan Parung, Sudarto amuk warga yang melaporkan kualitas BPNT yang buruk. (Bogor Times)

Bogor Times- Bukannya melayani masyarakat. Kepala Seksi (Kasi) Kestra Kecamatan Parung, Sudarto tiba-tiba mengamuk dikediaman seorang ibu rumah tangga berinisial RN, penerima bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada Rabu, 22 Desember 2021.

Al hasil, tindakan barbar pejabat kecamatan itu ditenggarai hal sepele. Yakni, karena RN meminta ganti ayam tak layak konsumsi yang diterimanya pada agen penyalur BPNT.

"Dia (Darto,red) didampingi staf kecamatan dan pemilik agen kerumah saya san marah-marah menuduh saya," kata RN pada Kamis, 23 Desember 2021.

Baca Juga: Kiai As'ad Ali Siap Memperkuat Aswaja Dunia Dan Mensinergikan SDM NU.

Tidak hanya itu, Darto juga mengancam akan menghapus nama RN dari penerima bantuan. 

"Kamu tidak layak trima bantuan! Kata sambil melotot. Saya akan membuat rekomendasi untuk menghapus nama anda," kata RN menirukan sikap Darto.

Kejadian berawal ketika bantuan BPNT di agen milik Simon Rt 02/07 Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor pada Rabu, 22 Desember 2021.

Baca Juga: Ahmad Fathoni Pimpinan Bawaslu Kota Bogor Minta KPU Bunyikan Soal Double Track

RN bercerita, dirinya mendapat ayam tak layak konsumsi, karena sudah bau. Karena itu, RN berinisiatif untuk mengembalikan barang tersebut ke agen.

Agen pun menukar ayam tersebut dengan yang lebih segar.

Tanpa diduga, Sudarto dengan seorang staf kecamatan yang didampingi pemilik agen mendatangi rumah RN sambil marah serta melakukan meng permainan.

Baca Juga: Proyek Jalan Bogor-Kemang Telan Korban Pengendara Roda Empat

"Mereka nuduh saya lapor ke wartawan. Padahal saya hanya mau tukar barang (ayam,red)," ucapnya.

Tak hanya itu, beberapa orang bernama DR juga menyombongkan diri tidak akan ditangkap oleh polisi karena kasus kecil seperti ini.

"Banyak orang yang tidak ingin ditangkap polisi dan KPK. Jadi, ga mungkin masalah seperti ini berurusan dengan polisi," tuturnya.

Halaman:

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X