Direktur LPEK PB PMII: Kedepan Kader PMII Harus Siap Jadi Menteri Keuangan

- Kamis, 1 September 2022 | 08:54 WIB
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Ghazali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional menggelar kegiatan Diskusi Umum Santai (Dimsan) (Istimewa/Bogor Times)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Ghazali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional menggelar kegiatan Diskusi Umum Santai (Dimsan) (Istimewa/Bogor Times)

Bogor Times- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Ghazali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional menggelar kegiatan Diskusi Umum Santai (Dimsan). Tema yang diangkat yaitu "ada haki, kenapa imitasi yang diminati?". Diskusi yang dilaksanakan melalui zoom meeting menghadirkan Direktur Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan (LPEK) Pengurus Besar (PB PMII).

Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua Rayon Al-Ghazali FEB Unas Sahabat Leonid Bresnev. Leonid dalam sambutannya mengapresiasi kinerja panitia yang telah berhasil menggelar kegiatan Dimsan. "Saya mengapresiasi kepada sahabat-sahabatwati panitia yang telah berhasil merancangan kegiatan ini, terbukti dengan lebih dari 40 peserta yang hadir dari berbagai daerah" jelasnya. 31/08/22

Tambah Leonid, saya mengucapkan terimakasih kepada Sahabat Muhammad Aras Prabowo sudah berkenan hadir dan berdiskusi dalam forum ini. Saya berharap sahabat-sahabatwati bisa mengikuti diskusi ini dengan seksama dan bisa mengambil pelajaran, khusus terkait dengan materi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), pangkas Ketua Rayon Al-Ghazali.

Baca Juga: Diancam Demo Mahasiswa, Pertalite Batal Naik

Aras sapaan Direktur LPEK PB PMII menyampaikan bahwa kader PMII harus berkarya dan menghakikan karya tersebut. "Saya mendorong agar seluruh kader PMII berkarya dengan menulis buku, jurnal dan lain-lainnya kemudian mendaftarkannya dalam bentuk HAKI" jelas Ketua Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Lanjut mahasiswa S3 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), bukan hal yang sulit bagi kader PMII untuk menulis buku. "Misalnya, kader PMII dari Al-Ghazali membuat buka 'Ekonomi perspektif Imam Al-Ghazali' sebagai pengejawantahan atas nama Rayon FEB Unas" dorong Aras kepada peserta.

Sepuluh kader PMII saya kira cukup untuk menulis buku tersebut, kemudian jika sudah terbit bisa didaftarkan dalam HAKI atas nama PMII Rayon Al-Ghazali. Kan keren jika setiap Rayon di Indonesia memiliki HAKI atas karya dari kader-kadernya, tambah Aras.

Baca Juga: Mendag ke Bogor Pagi ini, Mahasiswa PMII: Saya Akan Lempar Minyak Goreng

Aras juga menjelaskan bahwa kehadiran LPEK PB PMII adalah bentuk ikhtiar oleh Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukuri untuk memberi ruang dalam mengembangkan keprofesian di PMII, khususnya dibidang ekonomi dan keuangan.

Kita berharap, kehadiran LPEK PB PMII bisa mendorong dan mempersiapkan
kader-kader PMII untuk wilayah-wilayah strategis di pemerintahan. "Kehadiran LPEK, sangat memungkinkan kedepan kader PMII ada yang duduk sebagai Menteri Keuangan, Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan jabatan lainnya" pungkas Aras.***

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dedie A Rachim Konsistem Atasi Stunting

Senin, 25 Maret 2024 | 17:54 WIB

Jadwal Imsakiyah 24 Maret 2024 Bogor dan Sekitarnya

Minggu, 24 Maret 2024 | 01:05 WIB

Aktifis Dorong Pemkab Turun Lapangan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11 WIB
X