Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. “Bukan aku tidak mau menerimanya kembali, tapi ALLAH sudah menutup pintu hatinya untuk menerima ILMU dariku, ALLAH sudah menutup futuhnya (Mata Hati) untuk mendapat ilmu disebabkan orang tua yang tidak beradab kepada GURU.”
Baca Juga: Ketua LPTQ Kota Bogor Apresiasi Ahli Qur'an
Ternyata orang tua yang tidak beradab pada guru bisa menyebabkan anak-anaknya menjadi korban kehilangan keberkahan ilmu dari guru-gurunya.
Begitulah ADAB dalam menuntut ilmu. Anak, Ibu, Ayah dan siapa pun perlu menjaga adab kepada guru. Kata ulama: Satu perasangka buruk saja kepada gurumu maka Allah haramkan seluruh keberkatan yang ada pada gurumu kepadamu.
Kisah ini adalah refleksi untuk para orang tua siswa, sia-sialah kita menyekolahkan anak kita kalau pada akhirnya ilmu yang diperolehnya tidak berberkah. Karena kita sebagai orang tua yang tidak beradab kepada guru sehingga anak-anak kitapun menjadi kehilangan adab kepada gurunya.***
Artikel Terkait
Buya Syafi’i Maarif, Indonesia Masih Bertahan Karena Kultur dan Budaya yang Kuat dan Toleransi
Ketua LPTQ Kota Bogor Apresiasi Ahli Qur'an
Ketua LPTQ Kota Bogor DR. KH. Ade Sarmili Siap Gelar MTQ Ke- 40 Tingkat Kota Bogor
Tatacara Bersuci Bagi Penyandang Tuna Netra
Struktur FPI Baru, Nama Habib Rizieq dan Munarman Terhapus Dari Struktur