وصح استبدال ولو فى صلح عن دين غير مثمن بغير دين كثمن فى الذمة ودين قرض واتلاف، اهـ (قوله وصح استبدال) بشرط ان يكون الاستبدال بإيجاب وقبول والا فلا يملك ما يأخذه قاله السبكى وهو ظاهر وبحث الاذرعى الصحة بناء على صحة المعاطاة اهـ
“Sah (boleh) mengembalikan hutang dengan harta yang bukan hutangan (tunggakan, piutang murni atau piutang gantri rugi), meskipun berkaitan dengan akad Shuluh (perdamaian) piutang (yang bukan harga). Aqad seperti ini tentunya dengan beberapa persyaratan seperti Ijab dan Qabul. Bila tidak melalui Ijab Qabul maka apa yang telah di ambil dari penggantian itu tidak dapat di miliki. Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Assubki (pendapat yang dzohir), Tapi menurut Al Adzro’i hukumnya sah (meski tanpa Ijab Qabul), hal ini mengacu pada pendapat yang menyatakan transaksi dengan model mu’athoh itu hukumnya sah.” (Hasyiyah al–Jamal Kuz III halaman 164)
والحاصل المعاطاة هى ان يتفق البائع والمشترى على الثمن والمثمن ثم يدفع البائع المثمن للمشترى وهو يدفع الثمن له سواء كان مع سكوتهما او مع وجود لفظ ايجاب او قبول من احدهما او مع وجود لفظ منهما لكن لا من الالفاظ المتقدمة، اهـ
Kesimpulannya: Mu’athoh itu adalah kesepakatan antara penjual dengan pembeli mengenai harga dan barang jualan, kemudian penjual menyerahkan barang kepada musytari, sebaliknya musytari juga menyerahkan harga sesuai nominal yang telah di tentukan, baik keduanya sam-sama diam atau salah satunya saja, namun dengan kalimat yang tidak biasa berlaku untuk jual beli.” (I’anatut Thalibin, Juz III halaman 4).***(Faisol Abdurrahma/pecihitam.org)
Artikel Terkait
Netizen: kok Perut Lesty Lebih Besar, Padahal Duluan Aurel Nikahnya
Tak Punya Rasa Malu, 3 Zodiak Ini Memiliki Rasa Percaya Diri yang Tinggi, Apa Anda Termasuk?
Prakiraan Cuaca Besok Jumat 1 Oktober 2021 Wilayah Bogor dan Jakarta
Tragis, Seorang Pria Meninggal Saat Live TikTok
Detik detik Penampakan Nya, Audi Menggebrak Dengan Tampilan Mobil Listrik E-Tron GT.