Belajar Dari Sahabat Abdurrahman bin Auf, ALLAH SWT Tak Bosan Memberikan Kejutan.

- Jumat, 8 Oktober 2021 | 10:33 WIB
fixabay (fixabay)
fixabay (fixabay)

BogorTimes - Belajarlah dari sahabat Abdurrahman Bin Auf. Jika Rizki itu diukur dari kerja keras, maka tukang bangunan lah yang akan cepat kaya.

Oleh karena. Rizki itu jika ditentukan dari waktu kerja maka warung kopi 24 jam lah yang akan lebih mendapatkanya. bahkan mungkin mampu mengalahkah KFC dan mc. donald's

lebih lanjut dari itu, jika saja Rizki itu hanaya milik orang pintar maka dosen yang bergelar panjang yang akan lebih kaya.

Baca Juga: Mengapa Kota Madinah Sangat Utaama? Sehingga Dijadikan Ibu Kota Islam.

Dengan demikian jika saja Rizki itu hanya orang yang ada jabatan semata maka presiden dan rajalah orang yg akan menduduki 100 orang terkaya di dunia. Jadi Rizki itu hakikat nya datang karena kasih sayang Allah saja.

" Mengejar Rizki jangan mengejar jumlahnya. Tetapi berkahnya "
( Ali bin Abi Thalib ).

Sebuat hadist Rasulullah dengan jelas. "Meskipun lari, Rizkimu akan tetap mengejarmu". seperti dituangkan dalam sebuah hadist shaheh.

Baca Juga: Jawa Barat Masih di Puncak, Berikut Perlolehan Sementara Mendali PON XX Papua 2021

“Kalaulah anak Adam lari dari Rizki nya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya Rizki nya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084)

Jadi baik miskin kaya sudah ada yang mengaturnya. Abdurrahaman Bin Auf selalu gagal jadi orang miskin. Saya selalu terhibur mengingat kisah bisnis Abdurrahman Bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman Bin Auf, akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Baca Juga: Keharaman Sholat Berjamaah, Ini Asalannya.

Maka mendengar ini, Abdurrahman Bin Auf pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah perang tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.

Abdurrahman Bin Auf pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Halaman:

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X