Bogor Times– Perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW masih dijadikan di tengah masyarakat.
Meski demikian, Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia dilakukan sebagai mayoritas umat Islam.
Alasan atau dalil Maulid Nabi Muhammad SAW diantaranya adalah kegiatan pringatan maulid tersebut dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: 10 Kumpulan Bingkai Twibbon Peringatan Maulid Nabi 2021, Download di Sini Sekarang!
Catatan tarikh atau sejarah yang oleh hadis shohih bahwa orang pertama yang merayakan Maulid Nabi SAW adalah shahibul Maulid itu sendiri, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim bahwa, ketika ditanya ketika bertanya pada hari Senin, beliau menjawab, “Itu adalah hari kelahiranku.” Ini nash yang paling nyata yang menunjukkan bahwa memohon Maulid Nabi adalah sesuatu yang dibolehkan syara'.
Banyak dalil yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk mendorong kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Maulid Nabi-Ratusan Anak Yatim Cogreg Dihibur
Pertama adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau.
Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu. Yaitu ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita.
Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa' siksa di atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba.
Baca Juga: Cebok Pakai Batu, Alternarif Bebersih Usai Buang Hajat
Demikian rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun.
Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi Muhammad, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi umatnya, yang iman selalu ada di hati.
Kemudian yang kedua, beliau sendiri mengagungkan hari kelahirannya dan bersyukur kepada Allah pada hari itu di atas nikmat-Nya yang terbesar kepadanya.
Baca Juga: Tanda Pria Beruntung, Punya Istri Cerewet
Dalil ketiga, gembira dengan Rasulullah SAW adalah perintah Al-Quran. Allah SWT berfirman, “Katakanlah, 'Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira'.” (QS Yunus: 58).
Jadi, Allah SWT memerintahkan kita untuk bergembira dengan rahmat-Nya, sedangkan Nabi SAW merupakan rahmat yang terbesar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, “Dan rahmat Kami mengutusmu melainkan sebagai bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya': 107).
Dalil ke empat, Nabi Muhamad SAW memperhatikan kaitan antara waktu dan kejadian-kejadian keagamaan yang besar yang telah lewat. Ketika datang waktu ketika peristiwa itu terjadi, itu merupakan kesempatan untuk mengingatnya dan mengagungkan setiap hari.
Baca Juga: Enam Wasiat Wali Abdal Untuk Seluruh Umat Muslim
Dalil ke Lima, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta'ala,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang tidak percaya, bershalawatlah kalian untuknya dan terimalah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al Ahzab: 56).
Apa saja yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang terjadi oleh syara', berarti hal itu juga terjadi oleh syara'.
Baca Juga: Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya
Berapa banyak manfaat dan anugerah yang diperoleh dengan membacakan salam kepadanya.
Dalil ke Enam, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad disebut tentang kelahiran beliau, mukjizat-mukjizatnya, sirahnya, dan pengenalan tentang pribadi beliau.
kita diperintahkan untuk mengenalnya serta bagaimana meneladaninya, mengikutinya, dan mengimani mukjizatnya. Kitab-kitab Maulid menambahkan semuanya dengan lengkap.
Baca Juga: Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Dalil ke Tujuh, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan ungkapan balasan balasan beliau dengan menunaikan sebagian kewajiban kita kepada beliau dengan menjelaskan sifat-sifatnya yang sempurna dan akhlaqnya yang utama.
Dulu, di masa Nabi, para penyair datang kepada beliau melantunkan qashidah-qashidah yang memujinya. Nabi ridha (senang) dengan apa yang mereka lakukan dan berikan balasan kepada mereka dengan-kebaikan.
Jika beliau ridha dengan orang yang memujinya, bagaimana beliau tidak ridha dengan orang yang mengumpulkan keterangan tentang perangai-perangai beliau yang mulia. Hal itu juga mendekatkan diri kita kepada beliau, yakni dengan manarik kecintaannya dan keridhaannya.
Baca Juga: Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Dalil ke Delapan, mengenal perangai beliau, mukjizat-mukjizatnya, dan irhash-nya (kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan pada diri seorang rasul sebelum diangkat menjadi rasul), menimbulkan iman yang sempurna kepadanya dan menambah kecintaan terhadapnya.
Manusia itu diciptakan untuk menyukai hal-hal yang indah, baik fisik (tubuh) maupun akhlaq, ilmu maupun amal, keadaan maupun keyakinan. Dalam hal ini tidak ada yang lebih indah, lebih sempurna, dan lebih utama dibandingkan akhlaq dan perangai Nabi. meningkatkan dan menyempurnakan iman adalah dua hal yang didambakan oleh syara'.
Maka, apa saja yang memunculkannya juga merupakan tuntutan agama.
Baca Juga: Legenda Kopi di Negeri Ethiopia, Kisah Kaldi dan Kambingnya
Dalil ke Sembilan, mengagungkan Nabi SAW itu disyariatkan.
Dan bahagia dengan hari kelahiran beliau dengan kegembiraan, membuat jamuan, berkumpul untuk mengingatkan beliau, serta memuliakan orang-orang fakir, adalah tampilan pengagungan, kegembiraan, dan rasa syukur yang paling nyata.
Dalil ke Sepuluh, dalam ucapan Nabi SAW tentang keutamaan hari Jum'at, disebutkan bahwa salah satu di antaranya adalah, “Pada hari itu Adam diciptakan.”
Baca Juga: Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea
Hal itu menunjukkan dimuliakan-nya waktu ketika seorang nabi dilahirkan. Maka bagaimana dengan hari kelahirannya nabi yang paling utama dan paling mulia?
Dalil ke Sebelas, peringatan Maulid adalah perkara yang dilihat bagus oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negeri dan telah dilakukan di semua tempat.
Karena itu, ia diambil oleh syara', berdasarkan qaidah yang diambil dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud, “Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, ia pun baik di sisi Allah; dan apa yang buruk oleh kaum muslimin, ia pun buruk di sisi Allah.”
Baca Juga: Wow, Ternyata Kopi Adalah Minuman Para Sufi, Simak Penjelasannya
Dalil ke Dua Belas, dalam peringatan maulid berkumpulnya umat, dzikir, sedekah, dan pengagungan kepada Nabi Muhammad SAW. Semua itu hal-hal yang ditemukan oleh syara' dan terpuji.
Dalil ke Tiga Belas, Allah SWT berfirman, “Dan semua kisah dari rasul-rasul, Kami ceritakan, yang dengannya Kami teguhkan bisa.” (QS Hud: 120).
Dari ayat ini nyatalah bahwa hikmah yang dikisahkannya para rasul adalah untuk meneguhkan hati Nabi.
Baca Juga: Wow, Ternyata Kopi Adalah Minuman Para Sufi, Simak Penjelasannya
Tidak diragukan lagi bahwa saat ini kita pun butuh untuk meneguhkan hati kita dengan berita-berita tentang beliau, lebih dari kebutuhan beliau akan kisah para nabi sebelumnya.
Artikel Terkait
Cara Gampang Menanam dan Merawat Bunga Wijaya Kusuma atau Sang Ratu Malam
Polda Kalbar Gelar Konferensi Pers Kasus Perijinan Credit Union
Kyai Said Aqil Siraj, Altruism, Dan Muktamar NU
Mendobrak Perjalanan Anas bin Malik, Dijamin Masuk Surga, Perawi Hadits Tebanyak Ketiga.
Hari Libur di Geser, Cholil Nafis : Alasan yang Tak Relevan di Tengah Menurunnya Kasus Covid-19
Anas bin Malik Menangis Usai Perang Shustar, Ada Apa?
Gus Miftah Dituding Tidak Mau Mengurus Orang Tua Kandung, Mengapa?
Dalil Mauludan Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab Dapat Keringanan Azab Neraka Jahim Karena Kegembiraannya
Berbahagialah Masyarakat Dunia, Dengan Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Ketika Menggelegar Peperangan Palestina-Israel, justru Ada Kabar Tragis Ariel Sharon Hingga Wafat.