Gus Baha: Membaca Sholawat Dapat Menyelamatkan Pembacanya di Hari Kiamat

- Minggu, 17 Oktober 2021 | 05:30 WIB
Bahaudin Nur Salim ( Gus Baha)  (https://www.instagram.com/@ceramahgusbaha)
Bahaudin Nur Salim ( Gus Baha) (https://www.instagram.com/@ceramahgusbaha)

Bogor Times -KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa dikenal Gus Baha, menjelaskan bahwa membaca shalawat mampu menjadi penyelamat pembacanya pada hari kiamat.

Menurut Gus Baha semua karena ada unsur penjagaan akidah, yaitu mengakui Allah sebagai Tuhan, sekaligus meyakini Nabi Muhammad sebagai makhluk-Nya.

Lanjut Gus Baha, dalam redaksi shalawat yang biasa kita baca, yaitu Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad, terdapat dua unsur pengakuan yang agung.

Baca Juga: Sedap Generasi Mendatang Honda HR-V, Dengan Diberi Label Vezel.

Pertama adalah mengakui bahwa Allah swt sebagai Dzat yang Maha Pemberi, dan kedua mengakui bahwa Nabi Muhammad saw sebagai kekasih Allah yang betatapun tingggi kedudukannya, tetap sebagai hamba Allah, kata Gus Baha.

"Jadi, membaca shalawat itu, di samping menunjukkan mahabbah (cinta) kita kepada Rasulullah, dengan menyatakan beliau sebagai makhluk terbaik yang paling layak mendapat azkash shalawat dari Allah, juga menyatakan Allah sebagai (Tuhan) yang memberi," jelasnya.

Gus Baha mengisi acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1443 H dan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, yang di kutip Bogortimes.com pada unggahan Selasa 13 Oktober 2021.

Baca Juga: Calon Bintang Duet Putri Indonesia, Ribka Sugiarto Digadang Akan Meramaikan Bulutangkis Diajang Dunia.

Pada kesempatan itu, Gus Baha mendasari argumennya dengan penjelasan Sayyid Az-Zabidi (w. 1205 H) dalam kitab Ithafus Sadatil Muttaqin yang berbunyi wannabiyyu shallahu 'alaihi wasallam wa in jalla qodruhu muhtajun ila rahmatihi ta’ala wa fadhlih.

Betapapun tingginya kedudukan Nabi Muhammad saw, ia tetap membutuhkan kasih sayang dan kemurahan Allah swt.

Dijelaskan Gus Baha, umat Nasrani itu sudah melakukan kesalahan fatal, yaitu menganggap Nabi Isa sebagai tuhan, sedangkan orang Yahudi yang tidak suka dengan Nabi Isa, menuduh Isa sebagai anak hasil zina.

Baca Juga: Bus Pariwisata Komara Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang - Merak, 1 Orang Tewas Belasan Penumpang Terluka

Sementara umat Nabi Muhammad saw, tetap menganggungkan Rasulullah dengan status sebagai hamba Allah, tidak sampai menuhankannya, imbuh Gus Baha.

"Sehingga, umat ini (umat Nabi Muhammad) tidak akan mendudukkan Rasulullah setingkat dengan Allah," tegas alumnus Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu.

Halaman:

Editor: Saepulloh

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X