Kerokan dan Tekhnik Pengobatan Tradisional Yang Dianggap Mitos serta Bertolak Belakang Dengan Ilmu Medis

- Minggu, 10 Oktober 2021 | 23:04 WIB
Tekhnik Pengobatan Tradisional Yang Dianggap Mitos oleh ilmu Medis (Rosyka/Bogor Times)
Tekhnik Pengobatan Tradisional Yang Dianggap Mitos oleh ilmu Medis (Rosyka/Bogor Times)

Bogor Times- Masyarakat Indonesia khususnya, masih banyak yang mempercayai teknik pengobatan tradisional.

Namun siapa kira, teknik pengobatan tradisional yang dianggap jitu penanganan penyakit tertentu justru bertolak belakang dengan keilmuam medis.

Keilmuan medis menyatakan mitos pengobatan tradisional di masyarakat justru berakibat fatal.

Baca Juga: Album Terbaru Judika 'Teman Hidup' Trending di Manca Negara

Baca Juga: Inilah Hukuman Selingkuh Menurut Agama Hindu

Baca Juga: Tips Selingkuh Yang Jitu dan Efektif, Penting di Sebelum Antisipasi

Berdasarkan beberapa sumber Bogor Time menulis tentang kebiasaan pengobatan tradisional yang dianggap medis justru bertentangan dengan kesehatan. Apa saja? simak di bawah ini.

Dikerok Saat Masuk Angin

Selain menjadi teknik pengobatan tradisional. Tradisi kerok ternyata sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan turun-temurun dari alternatif pengobatan masyarakat khususnya untuk penyakit perut kembung akibat masih angin. 

Baca Juga: Kenali Aplikasi Kredivo, Pinjaman Uang Secara Online Tanpa Agunan

Baca Juga: Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dr Dedi Prasetyo Ancam TNI, Konten Meme Adalah hoaks

Baca Juga: Waspada! Penukaran Poin Kredivo Abal abal Tumbalkan Banyak Debitur, Korban Harus Membayar Belasan Juta

Faktanya, kerokan bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh darah kapiler tepi yang berada di kulit.

Tak heran jika setelah dikerok, kulit akan berubah warna menjadi merah dan beberapa waktu setelah kerokan justru gejala masuk angin akan terjadi lagi.

Hindari Angin duduk dengan Kerok dan Pijat

Baca Juga: Penting, Beragam Perspektif Tentang Nabi Muhammad SAW Yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Untuk menghindari akibat fatal dari angin duduk, masyarakat meyakini solusi terbalik adalah dikerok atau dipijit.

Faktanya apabila menderita angin duduk, jangan dikerok atau dipijat. Karena terdapat sebagian orang meninggal ketika dipijat.

Hal ini menunjukkan betapa penanganan yang salah akan berakibat fatal. Adapun cara yang bisa dilakukan seperti, memberikan oksigen dan obat serta tindakan khusus dari dokter.

Baca Juga: Bercita-cita Jadi Preman Kampus, Irfan Yogi Mahasiswa UIKA Bogor Didrop Out atau D.O dan Resmi Jadi Tersangka

Angin duduk bisa saja gejala awal dari serangan jantung berat akibat sumbatan darah ke seluruh tubuh.

Jangan Mandi saat Demam

Orang tua kita pasti akan melarang kita mandi ketika badan sedang demam.

Baca Juga: Sering Ikuti Konser Musik, Berpotensi Penyakit Kuping atau Telinga hingga Bisa Tuli

Alasannya adalah ketika demam badan kemudian dimandikan akan berakibat fatal pada tubuh

Faktanya, mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Terkecuali, jika demam disertai dengan menggigil. Sebaiknya mandi atau mengompres badan dengan air hangat.

Awas! Rematik Jika Mandi Malam

Baca Juga: Jangan Malu Gunakan Alat Bantu Pendengaran, Kini Alat Bantu Itu Sudah Berevolusi

Mandi malam menjadi khawatiran masyarakat Indonesia.

Karena mandi malam dianggap menjadi faktor seseorang mengidap penyakit rematik.

Faktanya, Jika kondisi tubuh sehat, tentu perlu menjaga kebersihan dengan mandi. Tak masalah jika harus mandi di malam hari.

Baca Juga: Kenali Aplikasi Kredivo, Pinjaman Uang Secara Online Tanpa Agunan

Tetapi bagi penderita rematik, dianjurkan mandi menggunakan air hangat.


Para orang tua biasanya melarang anaknya mandi saat cacar air atau campak karena khawatir akan terasa semakin gatal dan bintik merah semakin meradang.

Ternyata hal itu tidak benar, dan malah bertentangan dengan prinsip medis, diaman penderita cacar air atau campak justru harus menjaga kebersihan kulit.

Baca Juga: Ayo Kenali Gejala Ringan Hingga Berat Penyakit Telinga atau Kuping

Dengan mandi maka perluasan penyakit cacar air atau campak dapat dicegah, tentu dibantu dengan pengobatan medis.

 

Hindari pakaian tebal saat demam

Sebagian orang percaya dengan memakai pakaian tebal saat demam akan menaikan suhu hingga keluar keringat dan akhirnya bisa sembuh.

Baca Juga: Keharaman Sholat Berjamaah, Ini Asalannya.

Sebenarnya, memakai pakaian tebal atau selimut akan menaikkan suhu tubuh hingga 39 derajat celcius, jika ini terjadi pada anak-anak biasanya akan menyebabkan kejang-kejang.

tergantung, ketika demam menggunakan pakaian tipis meskipus tubuh terasa dingin.***



Halaman:
1
2
3

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hirup Inhaler Tidak Batalkan Puasa, Simak Hujah

Kamis, 14 Maret 2024 | 11:49 WIB

Asam Lambung? Jangan Makan Lima Makanan Berikut

Senin, 22 Januari 2024 | 06:05 WIB

Simak Tips Jaga Kesehatan Saat Kemarau

Sabtu, 9 September 2023 | 06:05 WIB

Beberapa Tips Sehat Hadapi Polusi Udara

Sabtu, 2 September 2023 | 21:42 WIB

Bumbu Dapur yang Baik untuk Kesehatan Tubuh

Rabu, 19 Juli 2023 | 19:20 WIB

Jantung Anda Ingin Sehat? Minum Air ini

Rabu, 19 Juli 2023 | 18:32 WIB

Kontrol Gula Darah Dengan Air ini

Rabu, 19 Juli 2023 | 14:28 WIB

Sederet Manfaat Pisang Bagi Tubuh.

Rabu, 19 Juli 2023 | 14:12 WIB

Manfaat Air Kelapa Untuk Kesehatan Badan

Rabu, 19 Juli 2023 | 14:04 WIB

Ketahui Manfaat Mengkonsumsi Jagung

Kamis, 13 Juli 2023 | 07:55 WIB

Manfaat Daun Sirih untuk Kulit

Selasa, 11 Juli 2023 | 19:24 WIB

Terpopuler

X