Diduga Karena Cuaca Ekstrim, Banyak Burung Pipit Mati Misterius di Bali

- Sabtu, 11 September 2021 | 03:39 WIB
Burung Pipit (Pixabay)
Burung Pipit (Pixabay)

Baca Juga: Diduga Karena Cuaca Ekstrim, Jutaan Pipin Mati Mendadak di Bali

Baca Juga: 20 Tahun Sudah Tragedi Runtuhnya WTC, Ilmuan Ungkap Sejarah Api Meluluh Lantahkan Baja

Baca Juga: Nikmati Tembakau Sintetik Asal China, Kakak dan Adik Berstatus Mahasiswa Ditangkap Polisi

Bogor Times- Video Tayangan viral fenomena langka. Yaitu jatuhnya bangkai  burung pipit Hingga Jatuh Ke tanah.

tertinggal pada belakangan ini, fenomena itu  terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pembuat video itu adalah Kade Suntika yang merupakan warga sekitar. Kade bercerita  ketika dirinya melihat burung pipit jatuh pada Kamis (9/9/2021) kemarin.

Menurutnya, jumlah burung yang jatuhan bukan ratusan, melainkan belasan.

Baca Juga: Hari Radio ke-76, RRI Bogor Berbagi Kegembiraan Pada Ratusan Yatim Piatu dan Kaum Duafa

Baca Juga: Bupati Ade Yasin Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir Akibat Luapan Air Sungai

Baca Juga: 20 Tahun Gak Makan Nasi, Ini Potret Nadine Chandrawinata dengan Tubuh Super Idealnya

"Banyak yang jatuh dan mati," kata Sutika saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Sutika bercerita, fenomena langka itu pertama kali ia ketahui saat dirinya berkendara menuju rumah teman sekitar pukul 08.00 Wita.

Di tengah perjalanan, hujan tiba-tiba turun lebat. Kade  langsung memutar balik ke rumah dan melihat gerombolan warga baik dewasa dan anak-anak telah ramai di pekuburan.

Baca Juga: Teuku Ryan Tidak Tau Kalo Ria Ricis Seorang  Youtuber

Baca Juga: BUMDes Sinar Makmur Gelar Aniversary Agro Wisata Situ Rawa Gede Ke-3

Baca Juga: Menelanjangi Arti Perkawinan Menurut Kitab Fathu Izar Karangan KH. Abdullah Fauzi Pasuruan.

"Saya melihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil-ambil burung itu. Saya melihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata dia.

 Berdasarkan pengamatan Sutika, kawanan burung telah bertengger di dua batang pohon asam di kuburan selama lima hari belakangan.

Ia tidak tahu dari mana asal burung tersebut. 
Sore harinya, burung-burung yang mati berjatuhan di tanah itu sudah dipungut bangkainya dan telah dikubur.
Meski begitu, masih banyak ditemukan burung-burung di atas pohon asem tersebut.

Baca Juga: Logo Peringatan Hari Santri Versi PBNU

Baca Juga: Tips - tips Agar Lolos di Program Kartu Prakerja Gelombang 20

Baca Juga: Berbagi Momen Bahagia Pernikahan Beda Agama Anak, Minati Atmanegara Dapat Ribuan Doa

"Sekarang banyak lagi burung di sana sekarang sudah mati, dari mana itu datangnya, masih banyak," lanjutnya.

Di lain tempat, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar, Made Santiarka mengatakan. Fenomena ini merupakan fenomena alam.

Ia menduga burung tersebut jatuh karena tidak kuat melawan cuaca ekstrem saat duduk di pohon asem.

Baca Juga: Mau Punya Anak Laki- Laki Atau Perempuan ? Inilah Rahasia Tata Cara dan Etika Bersenggamanya Dalam Islam.

Baca Juga: Vidio Viral Pasangan Gancet 100 Persen Hoax

Baca Juga: Alhamdulillah, PTM di Kabupaten Bogor Memasuki 80 Persen Untuk SD dan SMP

Cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang yang terjadi karena masa-masa musim kemarau menuju musim hujan.

"Karena hujannya berbeda terlalu tebal, kan jelas ada tekanan udara rendah, tekanan udara rendah, dia bertahan saja dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan kekuatan kekuatan dengan kekuatan lainnya," kata dia.

Santiarka juga membenarkan jenis burung itu adalah burung pipit.
Meski banyak yang mati, beberapa dari burung itu masih bisa bertahan hidup setelah ditemukan terkena sinar matahari.

"Di bulu burung itu, ada satkarotinya jadi sulit di udara menembus bulunya. Di samping itu juga ada kelenjar minyak di belakang ini," ujar Santiarka.
Namun untuk mengetahui lebih pasti fenomena ini, Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar mengambil sampel burung. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium.****

Halaman:
1
2
3

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:48 WIB

Ramadhan, Waktu Terbaik Membaca Al Quran

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Jasad Pria Misterius Gegerkan Warga Karawang

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:50 WIB
X