Polisi Menangkap Pelaku Pembantaian Petani, Salah Satunya Anggota DPRD Indramayu Aktif

- Selasa, 5 Oktober 2021 | 14:55 WIB
Polisi menangkap beberapa masas yg terbiat bentrok denga  warga (Youtube I News)
Polisi menangkap beberapa masas yg terbiat bentrok denga warga (Youtube I News)

Bogor Times - Markas Organisasi Massa (Ormas) F-Kamis (Forum komunikasi  Indramayu Selatan) diserbu ratusan personel keamanan yang terdiri dari Polres Indramayu dibantu anggota TNI dari kodim 0616 dan Brimob Polda Jabar, menyisir perkampungan yang terletak di Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu .Senin(4/10/21).

Penyisiran tersebut disebabkan akibat terjadinya pembantaian dua petani tebu oleh sekelompok Ormas F-Kamis di Desa Sukamulya, kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

Salah satu dari lima orang yang di anggap sebagai pentolan Ormas F Kamis tersebut merupakan seorang DPRD Aktif di Kabupaten Indramayu, para pentolan tersbeut di tangkap di sebuah rumah.

Di analisir dari Pikiran Rakyat, Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif dan Dandim 0616 Letkol Inf Teguh Wibowo, memimpin langsung penangkapan tersebut. Kelima pimpinan ormas tak berkutik ketika seluruh bangunan telah dikepung polisi dan TNI bersenjata lengkap.

Baca Juga: Rekonsiliasi Antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

"Ini tentang nyawa manusia,harus dilakukan tindakan hukum. Petani itu saudara kita, harus dilindungi," ungkap Lukman.

Diberitakan sebelumnya, dua orang petani penggarap lahan tebu milik Pabrik Gula Jatitujuh tewas diserang sekelompok orang tak dikenal di salah satu petak kebun tebu Desa Sukamulya Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu, Senin 4 Oktober 2021 siang.

Dua petani mitra PG Jatitujuh itu adalah Suenda dan Yayat. Suenda diketahui warga Desa Sumber Kulon dan Yayat warga Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Aparat gabungan dari Polri dan TNI sampai saat ini masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian, mengejar dan berusaha menangkap pelaku pengeroyokan yang menewaskan dua petani tersebut.

Diperoleh informasi, pengeroyokan yang menewaskan dua petani penggarap lahan tebu PG Jatitujuh itu terjadi siang sekitar jam 11.00 WIB, pada Senin 4 Oktober 2021.

Baca Juga: Ungkap Latar Belakang dan Tujuan Rebo Wekasan

Tanpa sebab yang jelas, kedua korban tiba-tiba diserang sekelompok orang berpenutup wajah. Korban pertama yang diserang adalah Suenda. Dengan menggunakan senjata tajam, korban dibantai oleh kelompok tak dikenal tadi.

Rekan Suenda yang ada di lokasi kejadian, Yayat, berusaha menolong. Namun Yayat pun tak luput menjadi sasaran pembantaian kelompok orang tak dikenal tersebut.

Baca Juga: Bareskrim Polri Jaring Pengedar Narkoba, 29,5 Kilo Ganja dan Ekstasi Diamankan

Tarsono Mardiana Sebagai wakil Bupati Majalengka, menyesalkan akan kejadian pembantaian tersebut, menurut Tarsono konlfik yang  terjadi karena tidak ada kejelasan dari pihak pabrik gula tentang pengelolaan lahan tersebut.

"segala sesuatu hal bisa dimusyawarahkan,PT harus segera menyelasikan tata kelola lahan di pabrik gula tersebut, jangan sampai ada konflik kembali karena ini adalah akibat ketidak jelasan dan tidak tegas dari Pabrik gula, saya kira harus tegas, tidak boleh ada lembaga atau LSM yang menguasai lahan itu, dan harus di bawah pengawasan pemerintah.***

Halaman:
1
2

Editor: Muhammad Syahrul Mubarok

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:48 WIB

Ramadhan, Waktu Terbaik Membaca Al Quran

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Jasad Pria Misterius Gegerkan Warga Karawang

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:50 WIB
X