Wow! Belakang Layar Pembuatan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Halmahera Maluku Utara Ternyata Thiongkok.

- Rabu, 6 Oktober 2021 | 17:45 WIB
m.youtube. weda bay (m.youtube. weda bay)
m.youtube. weda bay (m.youtube. weda bay)

BogorTimes - Area dengan terik panas menyengat. Buktin dan gunung menjulang tinggi beserta iklim ekstrim. Inilah gambaran area Halmahera Provinsi Maluku Utara tepat nya di Weda Bay.

Di lokasi tersebut, terdapat aktifitas proyek besar. Itu lah Proyek pembangunan pabrik baterai kendaran listrik.

Disana lah Pemerintah Indonesia memproyeksikan pembangunan kawasan Industri Terpadu yang pertama di dunia. Industri itu khusus memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.

Pembangunan nya sudah diresmikan didaerah Weda Bay, Halmahera Provinsi Maluku Utara. Untuk pemegang proyek pemerintah Indonesia disana pemerintah Indonesia mengamanahkan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang akan menjalankan roda roda perusahaan yang fokus menghasilkan baterai lithium-ion."wow sungguh luar biasa."

Baca Juga: Difasilitasi Pemerintah Kabupaten Bogor, BBRVPD Kementerian Sosial RI Salurkan Alat Bantu Pendengaran

IWIP sendiri adalah perusahaan urunan join dari tiga investor besar Thiongkok diantara nya Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Mereka akan ikut serta membantu rencana pemerintah Indonesia untuk menaikkan volume penjualan mobil hybrid dan listrik dalam negeri dalam beberapa tahun yang akan datang.

Dalam kesempatan itu salah satu pimpinan mengatakan, iaitu Wakil Direktur Hubungan Masyarakat dan Media Departemen Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Agnes Ide Megawati mengutarakan bahwa IWIP juga sebagai bentuk realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Perancis) dan Tsingshan, bersama dengan Antam pada 2018.

Perusahaan tersebut juga diketahui akan mengolah deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter di kawasan tersebut. Smelter yang ada itu nanti akan berfungsi sebagai tempat pengolahan sumber daya mineral dengan produk akhir yang salah satunya adalah baterai lithium ion untuk kendaraan listrik.

Baca Juga: Pegawai Akulaku, Menagih Tidak Sesuai SOP,Mengancam dan Memaki Nasabah dengan Kata Kasar

Sedangkan untuk pembuatan baterai lithium ion sendiri akan diambil alih oleh investor lain yang juga berasal dari negeri tirai bambu. Tapi untuk siapa perusahaan tersebut dan berapa investasi yang akan dibenamkan, Agnes belum mau menyebutkannya.

"Ini Investor Cina yang sudah expert soal baterai lithium- on. Tapi kami belum bisa kasih tahu karena kawasan masih belum jadi," kata Agnes kepada BogorTimes," Selasa (4/9).

Menurut dia tidak ada alasan khusus kenapa perusahaan Cina menjadi 'aktor' untuk pembuatan baterai kendaraan listrik di Halmahera Maluku Utara, Ia mengatakan ketertarikan produsen Cina meletakkan investasi di Halmahera didasari suksesnya kawasan industri sebelumnya yang dibangun di morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Inilah Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di Ajang Piala Thomas Cup dan Uber Cup.

Diutarakan Agnes waktu itu kegiatan industri stenlis di morowali sungguh sangat memenuhi kebutuhan pasar ekspor internasional.

"Jadi jelas bahwa Indonesia sekarang menjadi produsen terbesar ketiga di dunia memproduksi stenlis," ungkap dia.

Halaman:

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:48 WIB

Ramadhan, Waktu Terbaik Membaca Al Quran

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Jasad Pria Misterius Gegerkan Warga Karawang

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:50 WIB
X