DKI Meminta Warganya Agar Mengumpulkan Sampah Obat Kadaluwarsa, Bisa Menghasilkan.

- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 16:16 WIB
ilustrasi gambar sampah fixabay (ilustrasi gambar sampah fixabay)
ilustrasi gambar sampah fixabay (ilustrasi gambar sampah fixabay)

BogorTimes - Jakarta berharap masyarakat bisa berperan aktif melakukan tata kelola obat kedaluwarsa yang bersumber dari rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan berkali diingatkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Juru Biacar Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan menjelaskan, langkah harus dilakukan adalah pemilahan dan pengumpulan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga.

"Peran aktif masyarakat untuk memilah sampah obat kedaluwarsa dibutuhkan agar lingkungan sehat dan tidak tercemar," katanya dalam ketarangan tertulis, Jumat, 8 Oktober 2021.

Baca Juga: Maulid Rasulullah SAW: Perjuangan Tanpa Lelah, Mengikuti Perintah Nya.

Mengacu itu, bagi masyarakat Jakarta melakukan pemilahan obat kedaluwarsa didalam rumah dan mengemasnya secara apik memakai tempat tertutup seperti amplop atau kantong plastik atau apa saja yang bisa digunakan agar tertutup rapih.

"Setelah dikemas dengan rapih, diberi penandaan seperti tulisan obat kedaluwarsa di wadah atau kantong tersebut," tuturnya.

Ikhwan menerangkan, proses dikumpulkan, seperti pengangkutan nanti diambil oleh petugas kebersihan atau dapat dimasukan pada tong sampah pilah berwarna merah di sekitar rumah, jalan, atau di fasilitas umum.

Baca Juga: Kematian Yang Sangat Tragis Sang Mantan Santri.

"Tempat sampah berwarna merah tersebut khusus menampung sampah B3 Rumah Tangga," ucap.

Dia menambahkan, sampah B3 rumah tangga yang terdapat pada tong sampah pilah akan dibawa ke TPS yang sudah ditentukan sebagai lokasi pengumpulan.

Setelah volumenya sudah banyak akan ada truk khusus yang mengangkut ke TPS B3 tingkat kota dan selanjutnya dikirim ke jasa pengolahan B3 untuk dimusnahkan oleh pihak ketiga yang memiliki izin dari KLHK.

Baca Juga: Nambah Koleksi Jabatan, Jokowi Mempercayakan Pimpinan Komite Kereta Cepat Bandung Jakarta Ke Luhut

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Zainal Arifin meminta agar Pemprov DKI lebih memerhatikan pengelolaan air limbah.

Hal itu disampaikan Zainal Arifin berkenaan dengan hasil penelitiannya yang menemukan bahwa air lair di Ancol dan Angke tercemar mengandung parasetamol.

"Saya kira pemerintah daerah maupun pusat untuk lebih memperhatikan tentang sistem pengelolaan air limbah," katanya.

Baca Juga: Wow Said Didu Membeberkan Perusahaan Penerbangan Ladang Numpuk Dollar.

Dia berpendapat bahwa, ketika pengelolaan limbah cair ini kurang baik, maka akan berdampak banyak terhadap lingkungan.

Lebih lanjut, Zainal Arifin menjelaskan, temuan kandungan parasetamol ini tidak hanya berbahaya bagi masyarakat yang beraktivitas di sana, tapi juga sangat berdampak bagi biota laut.

Baca Juga: Sempat Di Hentikan , KSP Minta Kasus Dugaan Pemerkosaan Tiga Anak Di Luwu Timur Dilanjutkan

"Ini tapi memberi dampak bukan ke manusia saja tapi ke hewan juga yang ada di sana. Melindungi, misalnya hak untuk hewan yang penting bagi kelangsungan Hidup kita juga," ucapnya.***

 

Halaman:
1
2

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X