Berbahagialah Masyarakat Dunia, Dengan Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia.

- Senin, 11 Oktober 2021 | 19:25 WIB
ilustrasi gambar kesehatan jiwa sedunia (ilustrasi gambar kesehatan jiwa sedunia)
ilustrasi gambar kesehatan jiwa sedunia (ilustrasi gambar kesehatan jiwa sedunia)

BogorTimes - Tetap hari ini 10 Oktober, semua lapisan warga dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, terlepas dari itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental adalah keadaan sejahtera setiap individu, dalam mewujudkan potensi diri sendiri. 

Namun, Secara keseluruhan dengan keadaan pandemi Covid-19, ini membawa efek amat besar apa lagi berkaitan kesehatan masyarakat dunia secara menyeluruh, pun demikian terhadap kesehatan mental juga. 

Pencetus sekaligus pendiri KALBU (platform online untuk kesehatan mental masyarakat) Iman Hanggautomo menyebutkan, di Indonesia banyak kelompok-kelompok sangat rentan terkena dampak kesehatan mental akibat kondisi pandemi.

Baca Juga: Dalil Mauludan Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab Dapat Keringanan Azab Neraka Jahim Karena Kegembiraannya

Di antaranya, kelompok usia dini seperti anak dan remaja, kalangan pekerja terutama yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilannya. Serta orang tua dan pasangan yang diharuskan terlalu sering bersama karena adanya pembatasan kegiatan. 

"Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keluhan kesehatan mental bahkan dapat memicu munculnya masalah pada kesehatan fisik."

"Seperti halnya fisik yang sakit harus diobati, maka mental yang sakit juga harus mendapatkan penanganan dari para ahlinya. Misalnya, melalui konsultasi dan terapi," kata Iman melalui siaran pers Satgas Covid-19, Minggu (10/10/2021). 

Baca Juga: Gus Miftah Dituding Tidak Mau Mengurus Orang Tua Kandung, Mengapa?

Indonesia kini sudah banyak tersedia berbagai platform untuk konsultasi psikologis secara daring, lanjut Iman. Kemudahan layanan tersebut sudah selayaknya dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Menurutnya, masyarakat tak perlu ragu untuk lakukan konsultasi terkait gangguan mental. Sebab hal tersebut bukan hal aneh dalam bidang medis.

"Kita harus menghilangkan stigma negatif tentang konsultasi Psikologis, bahwa masalah kesehatan mental bukanlah hal yang tabu. Oleh karena itu, edukasi pentingnya kesehatan mental juga harus ditingkatkan sejak dini, misalnya dengan menyisipkan pendidikan tersebut ke dalam pelajaran sekolah," tutur Iman.

Baca Juga: Anas bin Malik Menangis Usai Perang Shustar, Ada Apa?

Masalah kesehatan jiwa dan mental masyarakat yang cenderung meningkat sejak pandemi Covid-19 oerlu diikuti dengan kesadaran dan perhatian bersama. Upaya memelihara kesehatan mental dinilai penting untuk menjaga imunitas tubuh.

Secara umum, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat secara mandiri untuk membantu membangun kesehatan mental dalam hidup berdampingan dengan Covid-19. Misalnya, sikap menerima dan tidak menyangkal fakta yang ada. Serta usaha beradaptasi terhadap perubahan.***

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X