Bantah Telah Lecehkan Mahasiswi, Dosen Unri Akan Tuntut 10 Miliar Pihak Penuding

- Sabtu, 6 November 2021 | 14:00 WIB
Video Korban Pelcehan  (Instagram @komahi_ur)
Video Korban Pelcehan (Instagram @komahi_ur)

Bogor Times - Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pembimbing skripsinya sendiri. sempat viral di media sosial akhirnya buka suara melalui sebuah video.

Lewat sebuah video yang diposting di akun Instagram @komahi_ur yang disamarkan wajahnya Mahasiswi tersebut mengaku kuliah di Universitas Riau Fakultas Fisip Jurusan Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2018.Sabtu (6/11/21).

"Saya mahasiswa Hubungan Internasional Fisip Unri angkatan 2018 yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus," katanya dikutip dari Instagram Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Unri @komahi_ur.

Tidak lama setelah tayang video tersebut menjadi viral, dan menjadi perbincangan publik, terutama para aktivis perempuan.

Salah Syarfi Harto dosen Universitas Riau pembimbing  mahasiswa HI Fisip kemudian angkat bicara karena merasa tersudutkan atas pengakuan tersebut.

Syarfi merasa tertuding dengan pengakuan mahasiswi tersebut, dan akan melakukan tindakan hukum.

Tak main-main, angka yang disampaikan Syafri Harto untuk menuntut pihak yang telah menundingnya itu sebanyak Rp 10 miliar.

Baca Juga: Terancam Mangkrak, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKS Soroti Proyek RSUD Bogor Utara

"Karena saya tidak berbuat, saya tidak pernah diklarifikasi, saya tidak pernah dikonfirmasi, saya merasa dirugikan, Nama baik saya tercemar. Maka saya secara hukum akan menuntut balik. Kemana pun saya akan tuntut balik," kata Syafri Harto ketika melakukan konferensi pers di Pekanbaru, Jumat, 5 November 2021, dilansir di Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Syafri merasa video pengakuan tersebut dikaitkan dengan dirinya yang akan pada pemilihan Rektor Universitas Riau tahun depan, dan ada aktor intelektual dibalik video viral tersebut.

Baca Juga: Cara Validasi Data NISN Secara Mandiri Oleh Peserta Didik

"Pemilihan rektor itu masih jauh, bulan Juni atau Juli 2022. Apa hubungannya dengan saya maju menjadi rektor. Apa karena poling suara saya tertinggi. Saya tidak tidak pernah dikonfirmasi apakah akan maju," katanya.

"Tapi hanya digadang-gadang maju. Ini ada apa? Maka saya akan cari sampai ke lubang semut (aktor intelektualnya) kemanapun saya akan cari," sambung dosen bergelar profesor ini.

Baca Juga: OKP Kabupaten Bogor Desak Polres Bogor Usut Pungutan Luar atau Pungli di Citeurep

Halaman:

Editor: Muhammad Syahrul Mubarok

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:48 WIB

Ramadhan, Waktu Terbaik Membaca Al Quran

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Jasad Pria Misterius Gegerkan Warga Karawang

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:50 WIB
X