Fakta Nyata Natuna Milik Indonesia dan Bukan Hanya Ngaku-ngaku Punya, Seperti Malaysia.

- Selasa, 9 November 2021 | 13:24 WIB
Pulau Natuna Bagian Dari NKRI (youtube.com )
Pulau Natuna Bagian Dari NKRI (youtube.com )

BogorTimes - Baru-baru ini kita dengar dengan jelas Malaysia yang begitu gagah nya dan suara lantang mengatakan jika Pulau Natuna tak ada urusannya dengan Indonesia?

Mengapa Malaysia begitu mengebu menyatakan bahwa kepulauan Natuna yang milik Indonesia di klaim sebagai milik nya, pernyataan yang tidak pantas Malaysia berkata seperti itu terhadap Indonesia.

Jika kita lihat kepulauan Natuna melalui peta geografis dan bukti yang nyata tentang Pulau Natuta, pulau tersebut letaknya persis dan jelas berada di wilayah utara Indonesia dan sudah jelas termasuk didalam bagian dari kepulauan Riau Indonesia.

Baca Juga: Iis Dahlia di kunjungi Ayu Ting Ting di Rumah Mewahnya Langsung Jatuh Tak Sadarkan Diri.

Pulau Natuna ternyata disebut-sebut memiliki kekayaan alam yang berlimpah, satu di antara yang sangat dikenal adalah kekayaan biota lautnya.

Perlu diketahui berdasarkan natunakab.go.id, Kabupaten Natuna adalah bagian dari wilayah Kabupaten kepulauan Riau.

Wilayah kepulauan Natuna memiliki luas daratan dan lautan mencapai 264.198,37 kilometer persegi.

Baca Juga: Nusa Tenggara Barat Memiliki Sirkuit Mandalika Bertarap Dunia, Menjadi Kembanggaan Masyarakat Indonesia.

Kepulauan Natuna dimasukkan sebagai satu di antara wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956.

Kabupaten Natuna kemudian dibentuk di Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 yang mulai berlaku pada tanggal 12 Oktober 1999.

Terletak tak jauh dari Malaysia, yakni di antara 1° 16’ – 7° 19’ Lintang Utara dan 105° 00’ – 110°00’ Bujur Timur, Natuna memiliki luas laut mencapai 99 persen dari total luas wilayahnya. demikiana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com yang telah terbit berjudul: "5 Hal Tentang Pulau Natuna dan Cikal Bakal Sengketa Malaysia dan Indonesia, Singgung Perjanjian 1824.

Baca Juga: Sang Repper Scott Jatuh Ambruk Mendengar Delapan Orang Tewas Dalam Konsernya.

Kekayaan biota laut di Pulau Natuna diprediksi lantaran posisinya berada di perbatasan banyak negara tetangga.

Dengan posisi itu juga, makan hasil laut Nanuta yang sangat beragam dan berlimpah ini menjadi jarang terjamah.

Nelayan lokal mendapat larangan tegas dari dalam dan luar negeri, terutama negara tetangga saat akan menangkap ikan di sana.

Baca Juga: Tes PCR Menjadi Lahan Empuk Luhut dan Erick Thohir, KPK Akan Mengusut Keakar-akarnya.

Ikan yang paling banyak di pulau tersebut satu di antaranya adalah ikan pelagis dan ikan demersal.

Berikut tersaji deretan fakta menarik tentang kekayaan laut Natuna yang kini kembali diklaim milik Malaysia.

Banyak benda arkeolog

Tentang Pulau Natuna ini ternyata sering menjadi kajian para arkeolog dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Andika Perkasa di Tunjuk Presiden Joko Widodo Jadi Panglima TNI Sebagai Calon Tunggal.

Dari sana ditemukan kekayaan alam yang melimpah dan jarang ditemukan di wilayah manapun.

Dari temuan banyak ahli arkeologi, di Pulau Natuna ini banyak ditemukan benda arkeolog adalah benda-benda peninggalan dari zaman dulu.

Banyak benda-benda kuno ditemukan, di antaranya adalah beliung, tembikar, keramik Tiongkok, hingga keranda perahu.

Baca Juga: Gilang 'Juragan 99' Menyodorkan Diri Ingin dan Siap Menjadi Ayah Angkat dari Anak Vannessa Angel.

Dengan ditemukan benda tersebut, disimpulkan jika Pulau Natuna pernah menjadi pusat peradaban dan perdagangan lintas negara di masa lalu.

Jaringan Palapa Ring

Pulau Natuna pun dikelilingi jaringan telekomunikasi atau Palapa Ring yang hingga saat ini menunjang ilmu pengetahuan.

Palapa Ring ini pertama kali dibangun sekitaran tahun 2017 dan selesai pada tahun 2018.

Baca Juga: Luhut Panjaitan dan Erick Thohir Membuat Menderita Masyarakat, Sementara Mereka Berbisnis Tes PCR.

Jauh sebelum dibangun proyek Palapa Ring, masyarakat setempat sangat kesulitan mendapat koneksi internet.

Semenjak Palapa Ring selesai, maka berbagai jaringan beroperasi secara baik di sana.

Bangkai Makhluk Mitologi

Belum lama ini, viral ditemukan bangkai makhluk laut yang mirip dengan hewan mitologi kuno.

Baca Juga: Banjir di Jakarta Tak Surut Dalam Sehari, Guntur Romli: Anies Jangan Hanya Membual

Bangkai hewan tersebut sepintas mirip gajah mina, yang ternyata menurut peneliti mamalia laut dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), jika bangkai tersebut adalah paus baleen.

Selalu Jadi Sengketa

Hingga saat ini Laut Natuna masih menjadi sengketa di antara banyak negara tetangga, termasuk China dan Malaysia.

Masih panas dengan China soal kepemilikan wilayah di Laut Natuna Utara, Ilmuwan asal Malaysia tiba-tiba buat pengakuan yang bikin geleng-geleng kepala.

Baca Juga: Sadiaga Uno: Garuda Indonesia Dalam Masa Sulit, Namun Badai Pasti Berlalu.

Diusik peneliti Malaysia

Kedaulatan Indonesia terhadap Natuna diusik oleh seorang ilmuwan dari negeri Jiran Malaysia.

Seorang ilmuwan asal Malaysia membuat pernyataan yang cukup mengejutkan.

Dikabarkan salah satu media milik Malaysia, MStar7 pada Desember 2013 lalu, Mohd Hazmi Modh Rusli, dosen senior di Universiti Sains Islam Malaysia dan Associate Fellow di Institute of Oceanography and Environment, Universiti Malaysia Terengganu menyebut Sejarah Kepulauan Natuna tidak terlepas dari pengaruh negara-negara bagian di Malaya yang kemudian dikenal dengan Malaysia.

Baca Juga: Presiden Ke-enam SBY Dilarikan Keluar Negeri Menjalani Pengobatan Kanker Yang Cukup Serius.

Menurut Mohd Hazmi Modh Rusli, jika dilihat pada peta Asia Tenggara, terlihat jelas bahwa Kepulauan Natuna secara alami berada sejajar dengan letak negara bagian Terengganu, jika ditarik garis lurus dari pantai negara bagian ke arah timur.

Sedangkan perbatasan Indonesia jelas melengkung ke atas dan tidak dalam satu garis lurus.

Dengan lantang, sang ilmuwan mengatakan masuk akal jika kepulauan Natuna tidak miliki hubungan dengan Indonesia.

Baca Juga: Garuda Indonesia di Buat Bangkrut Hingga Gulung Tikar Karena Ulah Para Mafia Tengik.

"Berdasarkan sumber sejarah, masuk akal untuk mengatakan bahwa Kepulauan Natuna tidak ada hubungannya dengan Indonesia," ujarnya.

Perjanjian 1824

Dikatakannya, kepulauan Natuna berbeda dengan jajahan Belanda lainnya di Indonesia seperti Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Makassar dan Papua.

Wilayah-wilayah tersebut adalah milik Indonesia yang mewarisinya dari bekas penjajahnya, Belanda ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Baca Juga: Peter Ghonta di Paksa Tanda Tangan Kontrak 1×24 Jam Pembelian Garuda, Mengerikan Kebobrokannya.

Ia menjelaskan jika konsep yang melekat dalam hukum internasional ini disebut utti possideti juris.

Ketika Perjanjian 1824 dibuat, kepulauan Natuna masih berada di bawah pengaruh kesultanan Melayu melalui kekuasaan Yang Mulia Wan Muhammad al-Fathani.

Juga, Perjanjian 1824 tidak secara eksplisit menempatkan pulau-pulau Natuna di bawah pengaruh Belanda.

Baca Juga: Alissa Wahid: Makam Gus Dur di Serbu Para Pencintanya karena di Buka Lagi.

Padahal, jika Traktat 1824 dicermati, Belanda tidak berhak membuka pemukiman di wilayah utara pulau Singapura yang jelas-jelas berada dalam wilayah pengaruh Inggris.***(Rizki Laelani/Pikiran Rakyat).

 

Halaman:
1
2
3
4

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X