Susi Pudjiastuti Menyampaikan Kritikan Pedas Terhadapa Ucapan Luhut Binsar Pandjaitan Mengenai TKA China.

- Senin, 22 November 2021 | 16:28 WIB
susi dalam hari-harinya membersihkan pantai dari kotoran (youtube.com )
susi dalam hari-harinya membersihkan pantai dari kotoran (youtube.com )

BogorTimes - Terdengar sangat menusuk dan menohok apa yang disampaikan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, baru ini Susi mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengenai tenaga kerja asing ( TKA ) China di Indonesia.

Lanjut Susi menyampaikan bahwanya TKA asal China membeludak ke Indonesia dibandingkan anak Negeri sendiri pada sektor tambang dan semelter. Luhut pun menyahut apa yang disampaikan Susi yang diutarakan Pada Kamis, 18 November 2021, Luhut Pandjaitan mengungkap alasan mengapa Indonesia dibanjiri TKA China, terutama di sektor tambang dan smelter.

Lanjut Luhut Pandjaitan mengatakan, banyaknya TKA China di sektor tambang dan smelter Indonesia disebabkan kurangnya tenaga kerja terampil di bidang tersebut, karena skill kemampuan orang kita belum mumpuni dan memadai dan kurangnya disimplin ilmu dalam hal tersebut.

Baca Juga: Hino Bus R260 Tangguh Terpercaya, Pemilik Perusahaan Otobus Menggunakan Perjalanan Jauh di Trans Jawa.

Baca Juga: Suzuki Terapkan Dua Teknologi Yaitu Platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle.

Luhut Pandjaitan bahkan menyebutkan bahwa ini adalah kesalahan kita yang kurang serius mengembangkan potensi sumber daya manusia di Indonesia.

Susi Pudjiastuti menyetujui ucapan Luhut Pandjaitan. Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti pada 21 November 2021.

"Memang," kata Susi Pudjiastuti menanggapi pemberitaan soal Luhut Pandjaitan tersebut.

Baca Juga: Rotasi KSAD Digantikan Jenderal Dudung Abdurachman, Menggantikan Jenderal Andika Perkasa Sebagai Paglima TNI.

Baca Juga: Terdengar Lirih Banyak Dokter Diduga Terima Uang Rp 567 Juta Tiap Vaksin 100 Pasien, Nakes: Fitnah yang Keji.

Di sisi lain, ekonom senior Faisal Basri berkali-kali mengatakan bahwa TKA China yang datang ke Indonesia tidak hanya tenaga ahli.

"Apakah mereka tenaga ahli? Ya tidak. Gaji mereka itu Rp17 juta sampai Rp54 juta," sebut Faisal Basri dalam diskusi virtual bertajuk 'Waspada Kerugian Negara dalam Investasi Pertambangan' yang disiarkan kanal Youtube CORE Indonesia pada 12 Oktober 2021. Dikutip dari Pikiran Rakyat.com yang suda rilis dengan judul; "Susi Pudjiastuti Komentari Ucapan Luhut Pandjaitan Soal Banyak TKA China di Indonesia.

Baca Juga: Tiga Orang Struktur MUI Terlibat JI. Densus Tangkap Pelaku dan Tulusuri Sumber Dananya.

Baca Juga: Membeludaknya Pesanan Mobil listrik Hyundai, Konsumen Harus Menunggu Tahun Depan.

"Jabatan mereka koki, pengemudi ekskavator, truk derek, forklift. Manajer gudang, ahli statistik, montir, operator," sebut Faisal Basri lagi.

"Jadi omong kosong yang dikatakan Pak Luhut (Menko Marves) itu. (Mendatangkan) tenaga ahli kita belum sanggup, gak punya. Ada tenaga ahlinya, tapi sebagian besar adalah yang begini-begini," sebut Faisal Basri menambahkan.

Baca Juga: Harapan Besar Wagub DKI Jakarta Agar Formula E Dapat Dukungan dari PemerIntahan Jokowi.

Selain itu, Faisal Basri juga mengungkapkan jumlah TKA China yang datang sebetulnya lebih banyak dari yang diketahui masyarakat.

Faisal Basri menampilkan data bagaimana selama pandemi Covid-19 dari bulan Juni 2020 hingga Agustus 2021, TKA China yang masuk Indonesia jumlahnya rata-rata ribuan setiap bulan.

Baca Juga: Batal Balapan Internasional Disirkuit Mandalika, lintasan Dirasakan Belum Siap Untuk Standar Safety Dorna.

"Totalnya yang masuk adalah, kalau dari Juni (2020), 19.830 TKA China," kata Faisal Basri.***

 

Halaman:
1
2

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X