Kiai As'ad Ali Siap Memperkuat Aswaja Dunia Dan Mensinergikan SDM NU.

- Rabu, 22 Desember 2021 | 16:21 WIB
Sejumlah Pengurus PCI Luar Negeri usai acara pemaparan Kandidat Ketua Umum PBNU, di Unila (instagram )
Sejumlah Pengurus PCI Luar Negeri usai acara pemaparan Kandidat Ketua Umum PBNU, di Unila (instagram )

BogorTimes - Ditengah riuhnya pelaksanaan Muktamar NU ke-34, Pengurus Cabang Istimewa PCI Luar Negeri sebanyak 30 perwakilan menggelar pertemuan dengan para calon ketua Umum Tanfidziyah PBNU di Universitas Lampung (Unila) 21/12/2021.

Agenda Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan pemaparan program pengembangan NU PCI Luar Negeri dari para calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Panitia pertemuan telah mengundang tiga Calon Ketum untuk menyampaikan program-program NU kedepan. Dari kubu Gus Yahya Saquf (GY) diwakili KH. Imron Rosyadi, kubu As'ad Said Ali diwakili oleh KH. Khariri Makmun dan dari kubu Kiai Said Aqil Siroj rencana diwakili Kiai Marsyudi Suhud namun hingga acara berakhir yang bersangkutan tidak datang.

Baca Juga: Ahmad Fathoni Pimpinan Bawaslu Kota Bogor Minta KPU Bunyikan Soal Double Track

Baca Juga: Ngaji Bulanan MUI Ukhuwwah Ulama dan Umaro Tanjungsari

Baca Juga: Proyek Jalan Bogor-Kemang Telan Korban Pengendara Roda Empat

Inisiator pertemuan PCI Luar Negeri, KH. Mukhalson Jalaluddin (Rois Syuriah PCI Mesir) dan KH. Nur Hasyim Muzadi ( Rois Syuriah PCI Belanda) mengatakan bahwa pertemuan ini penting bagi PCI, karena selama ini peran dan keterlibatan PCI dalam program NU di dunia global sangat minim atau bahkan sama sekali tidak dilibatkan.

"Potensi Kader NU di luar negeri sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan NU di dunia Internasioanal, namun sayangnya kepemimpinan NU selama ini tidak mengoptimalkan eksistensi NU Luar negeri untuk mengembangkan kerjasama dan penguatan jaringan Internasional", demikian menurut Kiai Mukhlason.

Sementara Kiai Nur Hasyim Subadi (Rois Syuriah PCI Belanda) menyoroti tantangan NU memasuki abad kedua cukup berat, karena itu NU perlu merumuskan program-program internasional yang melibat PCI Luar Negeri.

Baca Juga: PMII Unusia Galang Dana Korban Gempa Flores

Baca Juga: Hadiri Muktamar NU Ke 34, Rombongan PCNU Kabupaten Bogor Ziarahi Malam Raden Intan II

Baca Juga: Hadiri Muktamar NU Ke 34, Rombongan PCNU Kabupaten Bogor Ziarahi Makam Raden Intan II

"SDM NU luar negeri yang demikian besar dan memiliki jarangan yang kuat diberbagai bidang belum dioptimalkan oleh PBNU untuk mengembangkan program-program NU kedepan. Memasuki abad kedua, tantangan NU cukup besar dan persoalan dunia semakin komplek, karena itu peran PCI menjadi sangat strategis" jelas Hasyim.

Mewakili kubu Gus Yahya Saquf, KH. Imron Rosyadi yang sering disapa dengan panggilan Gus Im menyampaikan pentingnya regenerasi bagi NU, terlebih lagi saat ini NU telah memasuki abad kedua. NU menghadapi tantangan yang cukup berat, karena itu kepemimpinan NU mendatang harus diisi oleh pemimpin muda visioner yang memiliki pola pikir strategis.

Gus Im yang saat ini menjabat sebagai rektor Unira Malang, menambahkan bahwa Kader-Kader NU di luar negeri memiliki jaringan yang bisa dikembangkan untuk memperkuat penyebaran moderasi islam dipenjuru dunia.

Halaman:

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X