Dukung Kurikulum Anti Korupsi, Sejumlah Jaksa Siap Datangi Sekolah-sekolah di Jabar

- Selasa, 22 Maret 2022 | 11:36 WIB
Kejakaan (Bogor Times)
Kejakaan (Bogor Times)

Bogor Times-  Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat segera merealisasikan kurikulum anti korupsi untuk tingkat SMA, SMK dan SLB pada pekan ini.
Salah satu materinya nanti akan disampaikan langsung oleh Jaksa Kejaksaan Tinggi Jabar yang mengunjungi setiap sekolah.

Hal itu mengemuka setelah Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi menemui Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Asep N Mulyana di kantor Kejati Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin, 21 Maret 2022.


Dedi Supandi mengatakan, materi anti korupsi tersebut akan masuk pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKN).


"Rabu ini, Pak Kajati akan memberikan buku kurikulum pendidikan anti korupsi kepada kepala sekolah sebagai simbol dimulainya penerapan anti korupsi ini. Saya sangat salut pak kajati tadi bilang bahwa siap menjadi pengajar langsung ke anak sekolah," ujar Dedi.


Menurut Dedi, tujuan diberlakukannya kurikulum anti korupsi berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter di Jabar. Dengan demikian, para pelajar memiliki bekal di masa depan untuk tidak melakukan perbuatan korupsi.


Selain itu, kurikulum anti korupsi juga hadir untuk menyokong momentum G20 yang berlangsung berberapa waktu lalu.


"Insya Allah dengan penerapan kurikulum itu akan menjadi sebuah kelembagaan yang sudah ternaungi dan akan kita lakukan pembelajaran di sekolah," kata dia.

Dia melanjutkan, kurikulum anti korupsi ini juga tidak hanya akan menyentuh peserta didik. Selain itu, disarankan untuk mengajak tenaga kependidikan untuk mengusung semangat anti korupsi di setiap sekolah.

Sementara itu, Kejati Jawa Barat Asep N Mulyana mengatakan, mendukung langkah-langkah Pemprov Jabar untuk memasukkan materi anti korupsi pada kurikulum pelajar SMA/SMK dan sederajat di Jabar.

"Kita bersama untuk menjadikan Jabar ini bebas korupsi. Salah satunya kami akan melakukan dalam konteks pencegahan ya," ujar Asep.

Asep pun berencana membentuk satuan tugas (satgas) untuk mendukung kurikulum anti korupsi tersebut. Nantinya, satgas ini akan membantu untuk menyiapkan materi anti korupsi yang akan diberikan kepada pelajar di Jabar.


Selain menyiapkan materi, jaksa-jaksa di Jabar juga akan diarahkan untuk memberikan materi langsung ke sekolah-sekolah.


"Jadi di samping kurikulum, di dalam implementasinya nanti kita akan membuat berbagai macam pendekatan. Di satu sisi kami akan turun langsung sebagai pengajaran pendidikan anti korupsi," kata Asep.


Selain itu, selain memberi pelajaran, para Jaksa juga nantinya akan memberikan pelatihan membangun karakter pelajar bebas korupsi. Salah satu yang mendasar terkait dengan komitmen terhadap integritas.


Artinya, pendekatan akan membuat semacam gerakan untuk membina karakter atau integritas dari para siswa. Sehingga nantinya akan dibentuk duta integritas di sekolah itu guna menanamkan kejujuran.

Jadi kalau nanti ada menemukan berupa pensil kemudian penghapus yang tercecer nanti kita menyiapkan mekanisme seperti apa, sehingga mereka sudah terbiasa ya," katanya.

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X