Wapres: PMII Harus Berkiprah hingga Mampu Hadapi Psaingan Global

- Selasa, 19 April 2022 | 09:53 WIB
HARLAH PMII Kota Bogor (Dokumentasi PMII Kota Bogor)
HARLAH PMII Kota Bogor (Dokumentasi PMII Kota Bogor)

Bogor Times- Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma'ruf Amin berkesempatan hadir dalam acara Puncak Peringatan Hari Lahir Ke-62 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di Museum Nasional, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2022). ). ). 

Pada kesempatan itu, ia mengharapkan peran PMII sebagai generasi pemikir bangsa di masa yang akan datang menunjukkan kiprahnya dalam meningkatkan daya saing global. Upaya tersebut menuntut kontribusi cendekiawan pergerakan yang mampu melihat dimensi secara luas dan simultan, baik dari sisi keindonesiaaan maupun dunia. 

 


Wapres juga perasaan tentang tema Harlah Ke-62 PMII yakni Transformasi Gerakan: Menjaga Tradisi dan Merawat Peradaban. Menurutnya, tema itu memiliki kedalaman perspektif yang sangat penting dalam sebuah pergerakan organisasi mahasiswa modern. 

Tema ini juga mencerminkan semangat juang PMII yang meskipun lahir lebih dari enam dekade lalu, tetapi komitmen dan prinsip pendiriannya tetap hidup dan terus digelorakan. Pertambahan usia PMII di tahun yang didukung dengan dukungan serta nilai dasar pergerakan organisasi, Wapres.

Kiai Ma'ruf mengingatkan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memanifestasikan revitalisasi perjuangan PMII, terutama melalui terobosan terobosan dan implementasi dalam transisi bangsa memasuki masa endemi setelah pandemi.


Kepada kader PMII, Wapres pun mengingatkan tentang bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2045 mendatang, yakni bertepatan pada satu abad kemerdekaan. Upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 tak lepas dari berbagai tantangan dan peluang. Di antaranya adalah penguasaan pengetahuan dan pengembangan ekonomi di kompetisi ketatnya global. 


"Saat ini kita berada pada era mana nilai tambah ekonomi tidak lagi hanya mengandalkan peningkatan jumlah modal dan tenaga kerja, tetapi justru pada penguasaan pengetahuan dan teknologi yang mampu mendongkrak produktivitas secara berlipat ganda," ungkap Kiai Ma'ruf. 

Meski begitu, lanjutnya, pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas di Indonesia belum sepenuhnya tersedia dalam kegiatan ekonomi nasional. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia masih sekitar 3,4 persen. Masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura (8,7 persen), Malaysia 4,7 persen, dan Thailand 4,2 persen. 

Sementara Indonesia Emas 2045, menurut Wapres, juga bertumpu pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini sangat penting bagi generasi muda untuk memiliki karakter intelektual yang komprehensif, mulai dari kecerdasan intelektual, emosional, hingga spiritual. 

“Saya berharap peran strategi dan kontribusi aktif para kader pergerakan, dalam mendukung pemerintah membangun SDM sebagai jembatan menuju kemajuan bangsa. Tugas kita adalah mempersiapkan intelektual muda yang unggul, serta memastikan bonus demografi tidak menjadi bencana bencana,” katanya. 

Sebab bonus demografi bisa menjadi bencana, apabila peningkatan populasi tidak dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekonomi menjadi kunci bagi peningkatan produktivitas sebuah negara. 

"Itu penting tetapi keduanya perlu disertai pula dengan landasan yang didasarkan pada dan ketakwaan paham Ahlussunnah wal Jamaah. Ini yang semangat PMII," tuturnya. 

Sementara itu, Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PMII H Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa Pengurus Besar (PB) PMII akan mendukung penuh berbagai program dan upaya pemerintah dalam memajukan Indonesia. Di samping itu, PMII akan turut serta dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. 

Untuk diketahui, PMII merupakan organisasi kepemudaan yang didirikan di Surabaya pada 17 April 1960 oleh para kelompok pemuda Nahdlatul Ulama. PMII memiliki beberapa nilai utama yakni keislaman, keindonesiaan, kebangsaan, kemasyarakatan, profesionalisme, dan independensi. Saat ini, PMII memiliki 231 pengurus cabang (PC) yang bergerak di tingkat kota/kabupaten se-Indonesia, serta 25 pengurus koordinator cabang (PKC) di tingkat wilayah/provinsi.

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X