PEMUDA, TANTANGAN DAN PELUANG DI ERA DIGITAL

- Selasa, 19 Juli 2022 | 07:57 WIB
Ketua GP Ansor Kabupaten Bogor, Dhomiry A Ghazaly,.SH (Boks/Istimewa)
Ketua GP Ansor Kabupaten Bogor, Dhomiry A Ghazaly,.SH (Boks/Istimewa)

Bogor Times- Sepanjang sejarah bangsa, gerakan pemuda selalu menjadi pelopor setiap aksi perjuangan. Oleh karenanya elemen pemuda juga merupakan sumber kekuatan dalam menggerakkan roda pembangunan

Pemuda menurut Undang-Undang No.40/2009 adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

Mengacu definisi tersebut maka golongan pemuda merupakan gabungan antara sebagian generasi Z dan sebagian generasi milenial. Hasil Sensus Penduduk 2020 yang dirilis BPS mengklasifikasikan penduduk Indonesia menurut generasi, kelompok umur dan jenis kelamin.

Baca Juga: Mengambang di Kali, Kaki Bayi Gegerkan Warga Puncak

Sumber pengklasifikasian menurut generasi merujuk teori William H Frey seorang ahli demografi yang membagi komposisi penduduk ke dalam enam generasi.

Dua di antaranya adalah generasi yang mendominasi penduduk Indonesia saat ini yakni generasi Z sebesar 27,94 % dari 270,20 juta jiwa penduduk Indonesia atau sebesar 74,93 juta jiwa dan generasi Y (dikenal dengan generasi milenial) sebesar 25,87% atau 69 ,38 juta jiwa.

Berdasar hasil Sensus Penduduk 2020, generasi Z pada rentang waktu 1997-2012, artinya usia mereka saat sensus berlangsung adalah 8-23 tahun. Generasi ini lahir dan dibesarkan di tengah melesatnya perkembangan teknologi digital.

Baca Juga: Putra Bogor, I Putu Lingga Pimpin KMHDI Jawa Barat

Sejak usia dini mereka telah beradaptasi dengan dunia digital, fasih dalam mengakses internet serta terampil dalam mengoperasikan perangkat digital. Sementara generasi Milenial lahir dalam rentang waktu 1981-1996, dengan perkiraan usia saat sensus berlangsung 24-39 tahun. 

Sebagai generasi yang menciptakan masa kini, kaum milenial mengalami fase pendidikan konvensional pada usia dini kemudian harus beradaptasi dengan teknologi digital ditengah perjalanan hidupnya karena berada di dunia pendidikan maupun dunia.

Membangun generasi muda yang berkualitas dan berkepribadian tangguh bukan perkara mudah. Tantangan era digital kian nyata dan semakin kompleks. Dunia digital yang sudah merasuk setiap aspek kehidupan manusia tanpa disadari berpartisipasi dalam karakter pemuda bangsa.

Baca Juga: Demi Bawa Unta Pulang, Jamaah Haji Pakai Baju Empat Lapis, Netizen: Mau diternak?

Karakter pemuda sekarang lebih mementingkan hasil dibanding proses. Proses yang panjang dipandang sebagai sesuatu yang menjenuhkan. Mereka mengiginkan mendapatkan segala sesuatunya dengan cepat (instan). Hal ini mengakibatkan semua informasi yang diterima langsung ditelan mentah-mentah tanpa difilter sebelumnya.

Tatangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanya menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan. 

Generasi milenial ini sangat erat erat dengan keadaan serba digital yang mudah diakses sehingga banyak sekali kasus pemuda tidak lagi dikendalikan dalam menggunakan akses digital tersebut, dalam hal ini juga dapat dikatakan bahwa generasi milenial ini agresif terhadap teknologi. 

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X