Dari sinilah, ilmu yang membahas secara khusus perihal cara membaca Al-Qur’an dengan benar mulai dibutuhkan.
Tepat pada abad kedua setelah hijrah, lahirlah seorang anak yang kemudian menjadi ulama tersohor yang berhasil mengodifikasikan ilmu tajwid, dia adalah Imam Abu Muzahim al-Khaqani, yang kemudian dikenal dengan kitab karangannya yang berjudul Qashidah Raiyyah fil Qurra wa Husnil Ada.
Pendapat ini sebagaimana ditegaskan oleh Syekh al-Jazari dalam kitabnya, Ghayatun Nihayah fi Thabqatil Qurra:
هُوَ أَوَّلُ مَنْ صَنَّفَ فِي التَّجْوِيْدِ
Artinya, “Dia (Abu Muzahim) adalah orang pertama yang menyususun perihal (ilmu) tajwid.” Biografi Abu Muzahim al-Khaqani Nama lengkapnya adalah Abu Muzahim Musa bin ‘Ubaidillah bin Yahya bin Khaqan Al-Khaqani Al-Baghdadi.
Ia lahir di Baghdad, tahun 248 H, dan wafat bulan Dzulhijah tahun 325 H. (862-937 M). Beliau satu zaman dengan Imam Abu Bakr bin Musa, yang lebih dikenal dengan nama Ibn Mujahid (wafat 324 H) penyusun kitab As-Sab’ah fil Qiraat. Keduanya memiliki banyak memiliki guru dan murid yang sama.
Menurut Syekh Ibn Al-Jazari, keluarga Abu Muzahim merupakan keluarga bangsawan pada masa Kesultanan Dinasti ‘Abbasiyyah. Ayahnya ‘Ubaydillah adalah seorang menteri pada masa Khalifah Al-Mutawakkil (Ja’far bin Mu’tashim bin Rasyid 205-247 H.).
Begitu pula saudaranya Abu ‘Ali Muhammad bin ‘Ubaidillah. Jabatan ayahnya sebagai menteri masih berlanjut pada masa pemerintahan Khalifah Ahmad bin Ja’far Al-Mutawakkil.
Abu Muzahim menghabiskan hari-harinya di Baghdad, tepatnya di wilayah tempat ayahnya bertugas.
Namun, menurut beberapa riwayat, beliau juga pernah tinggal di Makkah dan Madinah. Pada saat usianya 15 tahun ayahnya wafat, namun ia tetap berada dalam lingkungan kesultanan karena salah seorang saudaranya juga merupakan seorang menteri.
Namun yang patut ditiru dan diteladani dari sosok Abu Muzahim adalah sikap acuhnya pada dunia. Beliau meninggalkan dunia dan menyibukkan dirinya dalam menysiarkan ajaran Islam.
Beliau meriwayatkan hadits, mengajarkan Al Qur`an, dan berpegang teguh pada syariat Islam. Beliau juga merupakan orang yang sangat dalam pengetahuannya dalam bahasa Arab, sya’ir, dan seorang ahli tajwid. (Ibnu Al-Jazari, Ghayatun Nihayah, halaman 419).
Selain semangat dalam menekuni qiraat Al-Qur’an, Abu Muzahim al-Khaqani juga semangat untuk mengambil riwayat hadits dari para ulama ahli hadits, di antaranya adalah: Syekh Abbas bin Muhammad Ad-Duri, Syekh Muhammad bin Ismail At-Tirmidziy, Syekh ‘Ubaidillah bin Abi Sa’d Al-Warraq, Syekh Ishaq bin Ya’qub Al-Aththar, Al-Harits bin Abi Salamah, Imam ‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, dan ulama lainnya pada masa itu. Pujian Ulama kepada Abu Muzahim al-Khaqani Lahirnya Abu Muzahim al-Khaqani memberikan pengaruh yang sangat besar pada keberlangsungan ajaran Islam, khususnya dalam ilmu Al-Qur’an.
Bayangkan, seandainya Allah tidak melahirkan sosok sepertinya yang sukses mengodifikasikan ilmu tajwid, tentu cara baca Al-Qur’an umat Islam saat ini masih banyak yang salah dan tidak terarah.
Oleh karenanya, kecerdasan, kehebatan dan luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki Abu Muzahim al-Khaqani mendapatkan apresiasi dan pujian dari para ulama, di antaranya dari Syekh Abu Umar ad-Dani (wafat 440 H), dalam salah satu kitabnya ia memujinya dengan pujian yang sangat istimewa, beliau mengatakan,
Artikel Terkait
Tidak Mau ketinggalan Trend Kopi Sohor menjadi Andalan Bumdes Desa Sirnarasa
Masker Kopi Mencerahkan Kulit Dengan Biaya Murah
Resep Kopi Kekinian, Bisa dinikmati di Rumah
Wow, Ternyata Kopi Adalah Minuman Para Sufi, Simak Penjelasannya
Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea
Legenda Kopi di Negeri Ethiopia, Kisah Kaldi dan Kambingnya
Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya
Astronot Space Bawa Kopi ke Luar Angkasa Untuk Apa
WHO Tetapkan Virus Cacar Monyet dengan Status Darurat Kesehatan Globa, Simak Tanda-tandanya
Gus Dhofir: Hijrah Berpakaian Tidak Lebih Penting Dari Hijrah Pemikiran dan Mengajak Orang Lain
Abdullah Al Roiqidz Nasrani Yang Ikut Hijrah Dengan Rosulullah
Budaya Silat di Ciampea Tak Tersentuh Kebijakan Pemerintah
SDN Panaragan Kidul Diduga Lakukan Pungli Besaran Rp 1.1 Juta
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi Angkat Suara Terkait Dugaan Pungutan Liar
Usai Ditegur Kadisdik, Oknum Guru SDN Panaragan Kidul Undang Walimurid Dadakan
Inilah 5 Aplikasi Sumber Uang, Download dan Peroleh Transfer
Nenek Tua Hilang Dihutan, Tiga Hari Ditemukan Beginilah Kondisinya
Inilah Keutamaan Puasa Muharram, Peroleh Manfaatnya
Komnas Ham Panggil Ferdy Sambo
Ulama Dunia, Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali bin Abu Bakar Al- Masyhur Tutup Usia
Semasa Hidup Habib Abu Bakar, Tetapkan Rukun Agama Ada Empat
Cara Puasa Sunah Bulan Muharram
KEMBALINYA TREND MUHARAM DI KALISUREN
Takbir keliling, Bukan Pamer Obor, Dalam Menyambut Tahun Baru Islam
Wisata Renang Mata Air Cibanteng Dipadati Pengunjung
Wisata Kolam Mata Air Cibeuteung, Sumber Air Layak Minum, Telah Lalui Proses Uji Lab
Silaturahmi Majelis Desa Cogreg Ancam Dinkes Kabupaten Jalankan Amanat UUD 45
Tuntutan Disanggupi, Silaturrahmi Majelis Desa Cogreg Batalkan Aksi
Puluhan Kamar Hotel Dilalap Api, Pemllik Alami Kerugian Miliar Rupiah
Korban Begal Buat Laporan, Polisi Kini Buru Pelaku
Lilin Aroma Terapi Banji Order, Mahasiswa Unusia Sumbangsih Saran Gunakan Bahan Minyak Jelanta Pada UMKM
Pimpinan Pondok Pesantren Diduga Cabuli Santri, Korban Dijanjikan Umroh dan Sekolah ke Madinah
Simak Hukum Mewarnai atau Semir Rambut
Pendapat Ulama Tentang Semir Rambut
Arti Sakinah Menurut Ahli Tafsyir
Lailatul Ijtima' anak ranting Nahdhatul Ulama RW 4 Cilebut barat
Satgas Marinir Ambalat XXVIII TNI AL BKO Guspurla Koarmada II Amankan Enam Orang Terduga Mata-Mata
Pengacara Ahok Ancam Polisikan Pengacara Brigadir J