Rahasia Petani Sukses di Bogor, Simak Cara Jitu Bertanam Padi

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 22:49 WIB

Bogor Times- Menjadi daerah swasembada beras, Kabupaten Bogor memili cara khusus untuk memperlakukan tanaman padi.

Dari ratusan petani, diantaranya adalah Sukardi. Petani di Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor ini berbagi tekhnik memperoleh padi berkualitas.

Langkah paling awal menurut Sukardi adalah selektif memiiki benih atau bibit. Kualitas benih merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Benih yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, dan tinggi nilai produktivitasnya. Pemilihan benih berkualitas dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan merendam benih dalam larutan garam dengan menggunakan indikator telur. Letakkan telur di dasar air dan masukkan garam hingga telur terangkat di permukaan. Selanjutnya telur diambil dan masukkan benih padi. Benih yang mengambang dibuang.

Baca Juga: BBM Kembali Berubah Harga, Simak Rilis Lengkap PT Pertamina Mengenai Harga BBM Terbaru

Baca Juga: Satu Atap Dua Istri, Haram Dalam Islam, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Wow! Ibadah Paling Ringan Dilakukan Terbaik Menurut Islam

Tidak kalah pentingnya adalah proses persemaian. Menurutnya, persemaian bisa benih dilakukan 25 hari sebelum masa tanam. Tempat untuk persemaian diusahakan sama atau tidak terlalu jauh dari lahan untuk menjaga kesegaran waktu proses pemindahan. Yang paling perlu diperhatikan adalah drainase harus baik agar benih tidak kelebihan air. Lahan dibuat bedengan dan dicangkul hingga tidak ada bongkahan tanah lagi. Benih sebaiknya direndam sebelum ditanam selama 2 x 24 jam agar mampu menyerap air dengan maksimal untuk proses awal perkecambahan. Sebelum disemai lahan diberi sedikit pupuk organik untuk persediaan hara. Benih yang sudah berkecambah ditebar secara merata, tetapi jangan sampai terbenam karena bisa menyebabkan infeksi patogen pada bibit. Perdata selanjutnya adalah diberi pupuk organik kembali setelah persemaian berumur 1 minggu.

Kemudian yang perlu diperhatikan adalah proses pengelolaan lahan. Sukardi membeberkan, Pengolahan lahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi data dan melumpur. Hal ini akan membuat gulma mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air yang dapat menghemat air. Dua minggu sebelum dilakukan pengolahan lahan sebaiknya diberikan bahan organik berupa pupuk kandang 2 ton/ha dan kompos jerami 5 ton/ha secara merata di atas lahan. Pengolahan lahan bisa dilakukan dengan 2 kali bajak dan 1 kali garu untuk mendapat hasil olahan yang optimal.

Setelah ketiga hal tersebut telah dilengkapi, proses penanaman bisa dilakukan. Menurutnya terdapat berbagai macam cara penanaman padi, namun lebih disarankan dengan cara tanam jajar legowo 2 : 1 (40 x (20 x 10) cm. Cara tanam ini akan memberikan jumlah populasi yang banyak dengan produksi lebih tinggi dibanding dengan cara konvensional pada umumnya. Selain itu kelebihan cara tanam ini adalah memudahkan perawatan, mudah mengatur keluar masuk air karena ada ruang kosong, menekan serangan hama dan penyakit karena cenderung lebih terang, serta menghemat biaya pemupukan.
Baca Juga: Presinden Keluhkan Harga Kebutuhan Pokok, Masyarakat: Barangnya Juga Langka

Baca Juga: Resahkan Warga Indonesia, Kominfo Blokir Ribuan Situs Judi Online

Baca Juga: Komersilkan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap atau PTSL, Kades Masuk BUI
Setelah penanaman, seorang petani juga diharuskan untuk melakukan pemeliharaan. Di tahap pemeliharaan ini terdiri dari penyiangan, pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama. Penyiangan adalah dengan mengendalikan gulma yang tumbuh untuk mengurangi tingkat kompetisi dengan padi. Pengairan adalah dengan memenuhi kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun kualitas, apabila kekurangan bisa dilakukan irigasi dan jika kelebihan bisa membuat drainase. Pemupukan adalah tahan pemeliharaan yang paling penting, yaitu pemberian unsur hara baik makro maupun mikro untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan seimbang dan yang paling penting alah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara yang ada dalam tanah. Pengendalian hama dan penyakit juga penting untuk mendapat hasil yang optimal. Pengendalian harus dilakukan secara alami dan berkelanjutan sesuai dengan hama dan penyakit yang dihadapi.

Kemudia, beberapa upaya diatas akan lengkap dengan proses panen.  Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit dengan memotong pangkal batang atau dengan mesin reaper harvester untuk menghemat waktu. Panen dilakukan serentak dalam satu lahan untuk mengurangi risiko diserang hama.

Tidak hanya merauk hasil dari proses panen. Layaknya seorang petani juga tidak melupakan tahap penentu kualitas yang akan dijadikan beras siap konsumsi. Tahap penyimpanan hasil panen juga merupakan unsur penting agar kualitas tetap terjaga, seperti menempatkan hasil panen di tempat yang tidak terlalu lembab dan segera untuk diolah atar kualitas terjaga dengan baik.****

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:48 WIB

Ramadhan, Waktu Terbaik Membaca Al Quran

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Jasad Pria Misterius Gegerkan Warga Karawang

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:50 WIB
X