Akuntansi Nusantara: Peluang dan Tantangan Penelitian

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 03:51 WIB
Diskusi Akutansi (Bogor Times)
Diskusi Akutansi (Bogor Times)

Bogor Times- Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) berkolaborasi dengan Forum Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi (FAME) Indonesia menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema "Akuntansi Nusantara: Peluang dan Tantangan Penelitian.

Kegiatan yang berlangsung melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara live di youtube UNUSIA TV dan TV NU dibuka oleh Dekan FEB Unusia Taufik Hidayadi, S.E,. M.Si. Selain itu juga menghadirkan Ketua FAME Indonesia Prof. Yuliansyah, S.E,. MSA,. Ph.D,. Akt,. CA Guru Besar Universitas Lampung.

Taufik Hidayadi dalam paparannya menyebutkan, Indonesia memiliki potensi kajian akuntansi nusantara yang sangat luas dan beragam.

"Kita mempunya banyak sumber mengenai kajian akuntansi nusantara di masa lampau, mungkin dari zaman kerajaan masa lampau, atau praktik-praktik di masa kolonial" jelas Dekan FEB Unusia.

Sambunya lagi, misalnya sebelum ada Nahdlatul Ulama ada Nahdlatul Tujjar yaitu perkumpulan saudagar yang berkegarak di bidang bisnis, jadi gerakan bisnis tidak lagi asing di kalangan Nahdliyin.

Salah satu kajian akuntansi nusantara juga ditulis oleh Kaprodi Akuntansi Unusia soal akuntansi bugis, beber Taufik mencontohkannya kepada peseta Webinar. Beberapa waktu yang lalu saya diskusi dengan BRIN yang akan kerjasama dengan stakeholder di 28 Tiongkok yang akan membuat heritage tentang Laksamana Chenghua kemungkinan akan dikerjasamakan juga dengan rekan-rekan di Fakultas Islam Nusantara Unusia yang pernah dan masih berlangsung riset jalur rempah di Indonesia.

Penelitian jalur rempah juga berkaitan dengan aktivitas transaksional, pertukaran barang yang masuk dalam ruang lingkup bisnis. "Tentu ini adalah peluang penelitian yang bisa dieksplor dalam kajian akuntansi nusantara" tegas mahasiswa Doktoral Universitas Indonesia.

"Webinar ini adalah momen yang sangat tepat untuk menggali tema-tema riset yang bersinggungan dengan kearifan lokal yang dekat dengan akuntansi" pangkasnya. 15/08/2022

Secara umum akuntansi dikenal sebagai ilmu pasti dan hitung-hitungan, akan tetapi dalam perkembangannya akuntansi juga dikenal sebagai ilmu sosial, jelas Habsyah Fitri Aryani, S.Akt,. M.Ak yang memimpin jalannya Webinar.

"Akuntansi akan terus mengalami perubahan tergantung di mana dan oleh siapa yang menerapkannya, jika ada perbuhan sosial maka akan terpengaruh terhadap praktik akuntansi" lanjut Sekretaris Prodi Akuntansi Unusia yang didaulat sebagai moderator.

Yuliansyah dalam pengantarannya menyebutkan peluang penelitian akuntansi nusantara banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif, karena banyak banyak berbicara masa lampau.

Saya saat menempuh pendidikan S3 saya di bimbingan oleh Profesor yang meneliti akuntansi masa lampau di Australia sebelum tahun 1900an. "Penelitian kualitatif mengandalkan data primer dengan mengumpulkan sejumlah naskah masa lampau yang berkaitan dengan topik penelitian, termasuk akuntansi nusantara" beber Guru Besar Unila.

Ketua FAME Indonesia mencontohkan tema riset mengenai akuntansi nusantara misalnya bagaimana manajemen kontrol sistem pada zama kerjaan Majapahit dan pada masa kerjaan Islam pertama.

Di sela-sela diskusi, salah satu Dosen Akuntansi Unusia menyampaikan pertanyaan bagaimana presentasi penerimaan penelitian akuntansi nusantara pada penerbit jurnal bereputasi seperti emerald atau scopus pada umumnya?.

Apalagi di Indonesia memiliki banyak peluang riset akuntansi multidisiplin seperti kajian akuntansi berbasis sejarah, antropologi dan sejerah. Seperti diketahui bahwa di masa lampau Indonesia terdiri dari banyak kerjaan besar, tentu mereka sudah memiliki sistem ekonomi dan praktik akuntansi pada saat itu. Banyak literasi yang menyebutkan bahwa kerjaan masa lampau sudah berinteraksi dalam perdagangan internasional seperti cina dan Negara di Timur Tengah, apakah hal tersebut bisa dijadikan sebagai topik kajian akuntansi nusantara?, tanya Dosen Akuntansi pada Prof. Yuliansyah.

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:48 WIB

Ramadhan, Waktu Terbaik Membaca Al Quran

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Jasad Pria Misterius Gegerkan Warga Karawang

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:50 WIB
X