Inilah Daftar Santri Yang Menjadi Pahlawan Nasional dari Ormas NU

- Kamis, 18 Agustus 2022 | 22:56 WIB
Gambar Ilustrasi Pejuang  (Pixabay.com)
Gambar Ilustrasi Pejuang (Pixabay.com)

Bogor Times-Selain berkontribusi pada dakwa agama, para santri tercatat pula sebagai pejuang nasional karena gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Beberapa nama di bawah ini adalah para santri dari organisasi Nahdlotul Ulama yang ditetapkan sebagai pahlawan Nasional RI.

Pertama, KH M Hasyim Asy'ari .

Beliau Ialah tokoh utama pendiri NU. Pendiri dan Pengasuh pertama Pesantren Tebuireng, Jombang tersebut merupakan satu-satunya penyandang gelar Rais Akbar NU hingga akhir hayatnya dan tidak pernah ada lagi hingga sekarang.

Ayahanda KH Abdul Wahid Hasyim ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 17 November 1964 berkat jasanya yang berperan besar dalam pendidikan melalui NU dan melawan penjajah.

Sosok ulama ini telah melahirkan banyak jasa kepada negeri ini yang tidak terhingga dan salah satu di antara jasanya untuk negara ini adalah memutuskan NU untuk mengeluarkan Resolusi Jihad fi Sabilillah yang direkomendasikan untuk pemerintah RI yang baru berdiri.

Fatwanya ini menggerakkan setiap orang dewasa yang berada dalam radius 90 km dari medan pertempuran melawan penjajah wajib berperang. Keduanya diputuskan menjadi pernyataan resmi organisasi NU pada 22 Oktober 1945.

Kedua, KH Zainul Arifin KH Zainul Arifin.

Beliau merupakan tokoh NU asal Barus, Sumatera Utara. Selain ulama, beliau juga keturunan raja-raja Barus.

Ulama ini aktif di NU sejak muda melalui kader dakwah.Di antara jasanya adalah pada pembentukan pasukan semi militer Hizbullah.

Kemudian menjadi panglimanya. Pernah menjadi perdana menteri Indonesia, Ketua DPR-GR. Selain itu, juga berjasa dalam menjadi anggota badan pekerja Komite Nasional Pusat.

Pemerintah menetapkan dirinya sebagai pahlawan nasional pada 4 maret 1963.

Ketiga, KH Abdul Wahid Hasyim.

KH Abdul Wahid Hasyim adalah putra Hadratussyekh KH Hasyim As'yari. Ia tercatat sebagai salah seorang anggota Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Di Pesantren Tebuireng, dirinya mempelopori masuknya ilmu pengetahuan umum ke dunia pesantren dengan mendirikan Madrasah Nidzmiyah dengan ilmu umum 70 persen, sedangkan ilmu agama 30 persen.

Halaman:

Editor: Usman Azis

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Berani, Pengusaha Ilegal Tantang Camat Cariu

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X