Demo tolak BBM, 5 polisi luka-luka

- Kamis, 8 September 2022 | 14:50 WIB
Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali menggelar unjuk rasa di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), pada Rabu 7 September 2022. (Foto: Instagram/kabaraceh_news)
Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali menggelar unjuk rasa di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), pada Rabu 7 September 2022. (Foto: Instagram/kabaraceh_news)

Bogor Times-Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali menggelar unjuk rasa di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), hingga menimbulkan kerusuhan dan lima orang aparat kepolisian luka-luka pada Rabu 7 September 2022.

Tuntutan yang diperjuangkan dalam aksi tersebut salah satunya menolak kenaikan BBM. Aksi mahasiswa itu semula berjalan damai.

Hingga puncak kericuhan terjadi ketika massa memaksa masuk melalui gerbang utama dengan cara mendorong pintu pagar yang dijaga ketat oleh petugas.

Baca Juga: Angkut BBM Ilegal, Polres Ciduk Dua Oknum Warga

Hal ini memancing terjadinya tolak menolak antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.

Mahasiswa melemparkan batu ke arah gedung dewan dengan sasaran aparat keamanan sehingga sejumlah polisi, dan Polresta Banda Aceh mengalami luka dan berdarah karena mereka tidak mengizinkan massa masuk ke dalam.

Kondisi pada saat itu tidak terkendali, gerbang utama pun sudah rusak oleh massa.

Baca Juga: Wow! SMP Negeri Patok Biaya Seragam Rp 800 Ribu, Walimurid Mengeluh

Bahkan aparat kepolisian menyemprotkan gas air mata ke arah massa melalui armada water cannon.

Akibat aksi aparat kepolisian tersebut, amarah mahasiswa memuncak dan mereka spontan membakar 6 papan bunga yang berjejer di depan gedung DPRA dan merusak 28 papan bunga lainnya milik forum Florist.

Diketahui papan bunga tersebut merupakan ucapan selamat atas dilantiknya politisi Partai Demokrat, Samsul Bahri sebagai anggota DPRA jabatan 2019-2022 menggantikan almarhum Herman Abdullah yang meninggal dunia 17 Desember 2021 lalu.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan pada aksi tersebut diketahui ada lima aparat kepolisian mengalami luka-luka di bagian wajah, kaki dan tangan hingga berdarah.

Baca Juga: Kapolres Tangerang Selatan Membagikan Sembako Kepada Masyarakat Yang Terdampak Kenaikan BBM.

Petugas keamanan tersebut mengalami luka akibat terkena lemparan batu oleh massa sehingga perlu mendapatkan perawatan medis.

Semula dilaporkan hanya ada tiga personel polisi luka-luka saat mengamankan aksi mahasiswa terkait penolakan kenaikan BBM tersebut. Kemudian, usai unjuk rasa dilaporkan kembali bahwa jumlah personel polisi yang luka-luka menjadi lima orang.

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Sumber: Pikiran rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X