TIga Kafir Jadi Sahabat di Bulan Safar, Simak KIsah ini

- Rabu, 28 September 2022 | 09:08 WIB
Kitab Kuning (Azis/Bogor Times)
Kitab Kuning (Azis/Bogor Times)

“Dulu kami adalah orang-orang jahiliah yang menyembah berhala. Hingga kemudian Allah mengutus seorang nabi untuk membimbing kami ke jalan yang benar. Berhala-berhala itu akhirnya kami tinggalkan. Bersamaan dengan itu, kami juga diajari nilai-nilai moral kehidupan yang baik, meninggalkan ajaran-ajaran masa lalu yang bobrok.”

Raja Negus yang sudah mempelajari ciri-ciri kehadiran nabi akhir zaman itu meyakini bahwa apa yang disampaikan Ja’far sebagai kebenaran.

Sang raja kemudian meminta Ja’far membacakan sebagian ayat Al-Qur’an yang dibawa oleh Nabi. Ja’far kemudian membaca, “Kaf ha ya ‘ain shad.” Seketika raja menangis dan membenarkan ajaran yang dibawa oleh nabi yang disebut umat Muslim. (Saifurrahman al-Mubarakfuri, Ar-Rahiqul Makhtum, 2013, halaman 92-95).

Baca Juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pamer Kesukesan di 100 Hari Kerja

Baca Juga: Susul Kenaikan BBM, Harga Beras Naik, Menag Suruh Warga Tenang

Baca Juga: 1.800 Personel Polisi Disiagakan Untuk Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe

Tidak hanya itu, saat Raja juga meminta Ja’far untuk menjelaskan perihal Nabi Isa, Ja’far menjelaskan sesuai dengan pandangan agama Islam, yaitu Isa sebagai nabi sekaligus rasul, bukan Tuhan. Lagi-lagi, Raja mengiyakan dan semakin memperkuat keberpihakannya kepada umat Muslim. Sejak saat itu, raja mengusir dua delegasi orang Qurasiy tadi dan mengembalikan seluruh hadiah yang sudah mereka berikan.

“Wahai Amr, celaka kamu! Patuhlah padaku dan ikuti Muhammad! Sungguh ia berada dalam kebenaran. Mereka yang menentangnya akan bernasib sama seperti Fir’aun ketika melawan Musa,” kata Sang Raja.****

Halaman:

Editor: Usman Azis

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X