Arti Manasik Haji dan Tatacara Pelaksanaannya

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 21:57 WIB
Manasik Haji (FN/Bogor Times)
Manasik Haji (FN/Bogor Times)

Bogor Times- Manasik Haji berasal dari dua kata bahasa Arab. Manasik artinya praktek dan Haji merupakan ibadah rukun Islam terakhir.

Manasik haji merupakan praktik pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya yang telah ditetapkan.

Dalam penyelenggaraan ini, calon jemaah haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan haji yang akan ditunaikan. Mulai dari rukun, persyaratan, wajib, sunnah haji maupun hal-hal yang dilarang selama pelaksanaan haji.

Mengutip keterangan dalam buku Panduan Pintar Haji & Umrah terbitan Qultum Media, umumnya manasik dilakukan 8-12 minggu sebelum keberangkatan, dan biasanya dipandu oleh ustad, ustadzah, dan muthowif (pemandu). Pelaksanaan manasik bertujuan membantu calon jemaah memahami tata cara dan alur ibadah haji sebelum melakukan haji sebenarnya.

Selain itu, para jemaah juga akan mempelajari budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi. Dengan begitu, kecil kemungkinan ibadah haji yang dilakukannya akan rusak atau batal, sehingga tidak perlu lagi mengulangi di musim haji berikutnya. Karenanya, sangat dianjurkan sekali bagi calon jemaah untuk mengikuti manasik haji.

Untuk menambah ilmu, berikut ini adalah tata cara pelaksanaan haji agar dapat melaksanakan rukun Islam ke-5 tersebut dengan baik sesuai ajaran Rasulullah SAW sehingga meraih haji yang mabrur.


Beberapa Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

Mengutip dari beberapa literasi tata cara pelaksanaan ibadah haji meliputi rukun dan wajib haji. Adapun tata cara pelaksanaan ibadah haji adalah sebagai berikut:

1. Ihram dan Miqat
Ihram dan miqat adalah batas waktu dan tempat dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Miqat sendiri dibagi menjadi dua, yaitu miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat).

Batas waktu pelaksanaan ibadah haji adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah. Adapun batas tempat untuk memulai ibadah haji terletak di beberapa kota dan tergantung dari arah kedatangan jemaah haji.

Sedangkan ihram adalah berniat untuk mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan semua yang dilarang atau diharamkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Sebelum memakai ihram, jemaah dianjurkan untuk memotong rambut, kuku, mandi sunnah ihram, berwudhu, dan lain sebagainya.

2. Wukuf di Padang Arafah
Wukuf adalah hadir atau berkumpul di Padang Arafah hanya beberapa saat dan sifatnya wajib bagi jemaah haji. Pelaksanaan wukuf dimulai sejak tergelincir matahari (setelah Dzuhur) pada tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang waktu Subuh pada tanggal 10 Zulhijjah.

Wukuf diawali dengan mendengarkan khutbah wukuf oleh imam yang ditunjuk, kemudian mengerjakan shalat dzuhur dan ashar yang dijamak takdim dan qasar. Selama menunggu masuk waktu wukuf, jemaah haji dianjurkan untuk banyak berdzikir kepada Allah dengan membaca takbir, tahmid, dan istighfar.

3. Menginap atau Mabit di Muzdalifah
Muzdalifah adalah sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Mina. Setalah tengah malam, jemaah haji berangkat dari Arafah menuju Mina. Sesampainya di Muzdalifah, jemaah haji berhenti walaupun sebentar. Amalan ini disebut mabit.

Bagi jemaah haji yang datang sebelum tengah malam, diwajibkan menunggu sampai tengah malam sebab waktu pelaksanaan mabit adalah dari tengah malam sampai terbit fajar. Ketika di muzdalifah, para jemaah haji mengerjakan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Gudang Peluru Meledak, Musibah Atau Rekayasa?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 23:41 WIB

Terpopuler

X