Jika itu berhasil, maka kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa masa lalu rezim orde baru bisa terhapus. Padahal tahu sendirilah, banyak sekali misteri atau tanda tanya tentang siapa sih yang merancang gerakan sadis yang terjadi di 30 september 1965 itu.
Maka tidak mengherankan jika Prabowo yang sudah bergabung di kabinet Jokowi, diam seribu bahasa saat anak buahnya seperti Fadli Zon bernyanyi sumbang tentang isu PKI.
Prabowo masih ambisi untuk menjadi RI 1, meskipun sudah tua. Dan banyak orang sudah tahu siapa sih Prabowo? bukankah doski pernah merasakan enaknya kekuasaan di orde baru?
Baca Juga: September Kelabu Gusdurian Menghiasi Dinding Pesantren Ciganjur dengan Mural
Dan pasti doski akan berkata jika ditanya soal capres "Kalau rakyat menghendaki saya jadi presiden kenapa tidak? Kalau demi bangsa dan negara saya siap"
Banyak kalimat yang terlontar dengan kamuflase seperti itu, sama halnya yang mengatakan rela mati demi agama, atau saya tidak terima kalau agamaku dihina, kalau diriku dihina silahkan, tapi tidak dengan agamaku.
Lalu, dengan atas nama agama seperti itu, justru melakukan tindakan yang tidak sejalan dengan agama. Agama Islam ajaran pertamanya adalah iqra atau bacalah, lalu sering disinggung "Tidakkah kau berpikir"
Baca Juga: Pasien RS Mery Berharap Seluruh Biaya Melahirkan Operasi Caesar Ringan Ditanggung BPJS
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa agama Islam itu mengedepankan sikap-sikap intelektual bukan sikap barbarisme atau jahiliyah. Begitu kan?
Tapi orang-orang itu mengaku membela agama dengan sikap barbarisme yang penuh kebencian, jadi bela siapa dong? Genderuwo?
Jadi isu PKI yang disemprotkan oleh orang-orang yang terganggu kepentingannya di era saat ini bukanlah demi menyelamatkan NKRI.
Tapi itu adalah kelicikan yang mereka bangun untuk kepuasaan memuluskan ambisi kekuasaannya, dan pada akhirnya yang rugi adalah rakyat sendiri, karena ternyata isu PKI cuma sampah yang tidak produktif, buang-buang waktu saja mendengarkan mereka.
Untuk melawan paham komunis atau paham apa saja yang bisa merugikan termasuk paham radikalisme yang mengatasnamakan agama tapi merusak adalah dengan cara memperkuat ideologi Pancasila.
Pancasila harus diaplikasikan secara maksimal, sehingga otomatis tergerus ideologi atau sifat-sifat PKI, atau pun sikap radikal intoleran ekstrimis.
Baca Juga: PT Egi Karya Bersihkan Jalan Terdampak Proyek RSUD Bogor Utara
Artikel Terkait
Prakiraan Cuaca Hari Sabtu 2 Oktober 2021 untuk Wilayah Bogor dan Sekitarnya
Samar-Samar Penglihatan SUV Bongsor, Hyundai Seperti Nya Sudah Gatal Ingin Meluncurkan Ioniq 7.
Muhammadiyah : Pancasila Sudah Sejalan, Senafas dan Sejiwa dengan Islam
Gus Maksum, Pendekar Pencak Silat NU Penumpasan PKI
Membongkar Seluk-Beluk Perjalanan Penting Hari Santri Dan Goresan Tinta Emas Sejarah Resolusi Jihad NU.