Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) sedang mengalami sunami yang berkelindan mulai penangkapan salah satu pengurusnya oleh Densus 88 hingga soal perseteruan wakil ketua umum KH. Anwar Abbas dengan beberapa aktifis karena komentar-komentarnya, dan yang terkini heboh MUI DKI Jakarta yang membentuk buzzer untuk kepentingan pragmatis.
Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit: Siap Naikan Pangkat bagi Polisi yang Sayang Istri dan Membangun Keluarga yang Harmonis.
Semua rentetan kejadian tersebut tak ubahnya rentetan pecahnya piring Majnun saat antri hidangan. Hanya saja dibalik semua rentetan itulah yang masih penuh dengan misteri.
Apakah rentetan ini akan berakhir manis sebagaimana manisnya kisah-kasih Laila dan Majnun. Atau malah semakin terpolarisasinya isu pembubaran MUI.
Sebagai orang internal MUI yang saat ini mengemban amanat di Komisi Fatwa MUI Kota Bogor, saya berharap happy ending.
Tentu ini bisa terjadi jika MUI segera bergerak cepat untuk melakukan pembenahan internal, membersihkan diri dari anasir-anasir radikalisme, menghindari diri dari komenter-komentar yang tidak perlu apalagi komentar individu yang disandarkan kepada MUI dan merugikan MUI, juga menjawab semua opini dengan kerja dan kinerja yang baik.*** Khotimi Bahri/ Khotimi Bahri
Artikel Terkait
Jokowi Memenuhi Janjinya, Investasi Ke-Pertamina dan PLN Dibuat Mudah Jangan Dipersulit.
Ketua MUI KH.Cholil Nafis Apresiasi Masyarakat yang Cerdas dalam Menyikapi Permasalahan MUI.
Presiden Jokowi Jewer Menteri BUMN Sampai Geleng Kepala: Birokrasi Ribet Investasi pun Ruwet.
Ronaldo Sumbang Dua Gol untuk Timnas Garuda U18 pada Laga Uji Coba Melawan Antalyaspor U18
Kapolri Listyo Sigit: Siap Naikan Pangkat bagi Polisi yang Sayang Istri dan Membangun Keluarga yang Harmonis.