Lantas Habib Umar tersenyum dan berkata:
“Aku ini ibaratkan pena, seorang pencari ilmu tidak akan mendapat ilmu jika tidak mempunyai pena. Begitu juga dengan murid-muridku, mereka hanya bersalaman dengan menundukkan badan bukan karena ingin menyembahku, namun karena mereka cuma ingin menghormatiku sebagai Guru mereka. Mereka menghargai dan menghormatiku bukan atas permintaaanku, aku tidak pernah memaksa, aku tidak pernah menyuruh mereka mencium tanganku.Tetapiketahuilah wahai pemuda, seorang tholabul ilmi tidak akan mendapatkan setetespun ilmu yang bermanfaat jika dia tidak menghormati Gurunya".
Baca Juga: Adab Tata Krama dan Cara Ketika Berziarah Ke Makam Kuburan.
Dengan jawaban yang singkat itu dia pun puas dan mengerti makna yang sebenarnya. Sungguh indah jawaban untuk seseorang yang agak kurang mengerti makna menghormati.***
Cc: Ade Kosasih
Artikel Terkait
Bunda Emmerio Kahn Mumtadz: Mamah pulang dulu ke Indonesia
Sebar Hadiah, JNE Dukung UMKM Bogor di JNE Goll Aborasi Bisnis Online 2022
Tantangan Guru BK pada Asesmen Nasional
Sikapi Kasus Brotoseno, INSPIRA Jakarta: Mari Kita Hormati Proses Hukum Yang Sedang Berjalan.
Dukung Inovasi UMKM Bogor, JNE Hadirkan JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Bogor
Keagungan dan Kemulian Adab, Para Pencari Ilmu Dituntut berakhlaqul karimah.