Cuaca Panas Untungkan Formula E

Bogor Times- Formula E Operations (FEO) menyebut cuaca panas Jakarta akan menjadi tantangan bagi para pembalap yang akan turun di Jakarta E-Prix 2022 pada 4 Juni 2022.

Head of Technical Operations FEO, Barry Mortimer, menyebut pelaksanaan Formula E di Jakarta akan sangat berbeda dengan yang telah digelar di sejumlah kota di dunia.

"Bedanya yang paling jelas adalah cuacanya. It's very hot (cuacanya sangat panas). Sangat hangat dan lembap," katanya saat ditemui usai acara Unboxing Replika Mobil Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis, 26 Mei 2022.

Baca Juga: Simak! Perbedaan Antara Asuransi Mobil All Risk dan TLO (Total Loss Only)
"Kupikir panas akan menjadi tantangan yang paling besar bagi tim dan pembalap. Walaupun balapan enggak terlalu lama, tapi balapan sangat intens. Cuaca ini membuat semuanya harus sangat fokus," tuturnya.

Berry menyebut para pembalap harus hati-hati sebab tidak semua orang akan tahan dengan cuaca panas.

Dari sejumlah kota yang menjadi tuan rumah Formula E, Berry menyebut Jakarta menjadi salah satu yang terpanas di dunia.

Baca Juga: Menko: Perekonomian Indonsia Tumbuh, Ini Indikatornya
Dia harus bekerja keras untuk memastikan semua terkendali, termasuk soal baterai mobil.

"Kami harus melakukan sejumlah tes, memastikan semua di bawah kontrol, baterainya bisa bekerja di temperatur ini," ucapnya.

Berry menyebut sirkuit Formula E Jakarta sangat luar biasa. Terlebih, sirkuit dibangun dalam waktu yang singkat.

Baca Juga: Cuaca Panas Untungkan Formula E

Menurut Berry, setiap negara yang menggelar Formula E memiliki tipe sirkuit yang berbeda. Termasuk di antaranya belokan hingga kontur tanah.

Pihaknya harus melakukan survei secara matang untuk membangun sirkuit.

"Jadi ini luar biasa, aku tidak sabar untuk menunggu balapan di sirkuit itu," tuturnya.***