Ulama Indonesia Sering Memulai Kebiatan Belajar di Hari Rabu, Apakah Karena Kramat?

- Rabu, 1 September 2021 | 06:00 WIB
Hari Rabu Untuk Awal Mulai Pengajaran (Rosyka)
Hari Rabu Untuk Awal Mulai Pengajaran (Rosyka)

Bogor Times- Tak sedikit literasi yang menjelaskan kehusunan Hari Rabu. Apakah Hari Rabu Kramat?

Hari Rabu memiliki ke khasan dalam dunia pendidikan di Islam. Khususnya di pesantren.

Sering terjadi, Hari Rabu dijadikan waktu untuk membuka pengajian atau rutinitas majelis.


Terkesan menjadi aturan tak tertulis yang berlaku di kebanyakan pesantren, di mana para Kiai biasanya memulai kegiatan pembelajaran di hari Rabu.

Biasanya, pengajian kitab baru atau memulai lagi sebuah kajian setelah habis masa liburan pesantren dilakukan di hari Rabu atau malam Rabu.

Hal ini ternyata bukan hanya kebetulan atau kebiasaan tak bermakna tetapi ada rahasia di balik itu.

Dalam sebuah hadits shahih tentang penciptaan alam semesta, dijelaskan bahwa Allah menciptakan cahaya di hari Rabu. Sebab ilmu juga dikenal sebagai cahaya bagi pemiliknya, maka dengan memulai kajian ilmu di hari Rabu diharapkan kajian tersebut bisa sempurna seperti sempurnanya cahaya yang diciptakan Allah untuk menyinari dunia.

 Tafâ’ul atau harapan berisi optimisme seperti ini dikenal sejak dahulu kala. Imam al-Ajluni (1676-1749 M), seorang pakar hadits dari Suriah dalam kitab Kasyf al-Khafâ’-nya menjelaskan:

وذكر برهان الإسلام عن صاحب الهداية أنه ما بدئ شيء يوم الأربعاء إلا وتم؛ فلذلك كان المشايخ يتحرون ابتداء الجلوس فيه للتدريس لأن العلم نور، فبدئ به يوم خلق النور

“Syekh Burhanuddin menyebutkan dari pengarang kitab al-Hidayah bahwasanya tidaklah sesuatu dimulai di hari Rabu kecuali menjadi sempurna. Maka karena itu, para guru berusaha memulai majelis di hari Rabu untuk mengajar sebab ilmu adalah cahaya, maka kajian ilmu dimulai di hari diciptakan cahaya.” (al-Ajluni, Kasy al-Khafâ’, juz I, halaman 19)

Itulah rahasia hari Rabu yang diyakini sebagai hari berkah sebab segala sesuatu yang dimulai di hari itu insyaallah akan berakhir sempurna. Keyakinan keberkahan hari Rabu ini bisa dilacak lebih jauh lagi ke masa Imam as-Sakhawi (1427-1497 M).

Beliau menjelaskan:  وبلغني عن بعض الصالحين ممن لقيناه أنه قال: شكت الأربعاء إلى اللَّه سبحانه تشاؤم الناس بها فمنحها أنه ما ابتدئ بشيء فيها إلا تم.

"Saya dengar dari sebagian ulama saleh yang kami temui, ia berkata: Hari rabu mengadu kepada Allah tentang anggapan sial orang-orang terhadapnya, maka Allah menganugerahkan bahwa apa pun yang dimulai di hari Rabu, maka pasti akan sempurna." (As-Sakhawi, al-Maqâshid al-Hasanah, juz I, halaman 575)

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ramadhan Jadi Momentum Berbakti Pada Orang Tua

Rabu, 3 April 2024 | 06:00 WIB

Guru SDN Cogreg 02 Terbaik Se-Kecamatan Parung

Selasa, 5 Maret 2024 | 19:52 WIB

Terpopuler

X