Faktor Cuaca, Pencairan Korban Hanyut Sungai Cibadak Tertunda

- Sabtu, 16 Maret 2024 | 23:58 WIB
Tenggelam (Pixabay)
Tenggelam (Pixabay)

Bogor Times – Korban Hanyut Sungai Cibadak, Empat (60) hingga kini belum ditemukan. Nenek Malang itu, terbawa arus Sungai Cibadak pada Kamis 14 Maret 2024 saat akan melintas bersama suaminya Jumri menuju sawah miliknya.

Serangkaian upaya telah dilakukan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menemukan korban. Namun, sampai hari ketiga, Sabtu (16/3) korban belum juga ditemukan. Karena cuaca tidak bersahabat, hari pertama sampai hari ketiga, pencarian harus tertunda, tidak bisa dipaksakan.

Relawan dari Ormas Barisan Benteng Raya Padjadjaran (BBRP) dan Pemuda Pancasila (PP) bersinergi membantu tim dari Basarnas, BPBD serta Tagana dalam melakukan pencarian korban.

Baca Juga: Kasus Penipuan dan Penggelapan: IPW Desak Polda Sulsel Bertindak Profesional

Baca Juga: Mahasiswa PKUMI Kaji Kitab Riyadusolihin dihadapan Komunitas Muslim Amerika

Baca Juga: Diduga Banyak Dimark Up, Siang Bolong Bangunan SMA Ciampea Ambruk, Ratusan Siswa Nyaris Jadi Korban

Di sela istirahat pencarian, Ketua PAC PP Kecamatan Tanjungsari Nur Alamsyah yang terlibat langsung dalam pencarian berharap korban segera ditemukan.

“Melihat situasi lapangan, banyak resiko bagi relawan jika sampai lama tidak ditemukan. Saya merasakan, tapi demi kemanusiaan harus bantu saudara dalam pencarian ini,” kata Oyang, sapaan akrab Nur Alamsyah,

Sementara pihak kelurga korban H Olot, berharap Nenek Empat segera ditemukan jasadnya. “Duka mendalam masih kami rasakan. Dengan diketemukannya jasad korban, rasa penasaran dan duka kami akan berkurang,” terang Olot, Sabtu 16 Maret 2024 di Tanjungsari.

Baca Juga: Fiqih Ramadhan, Apa Hukum Telan Dahak?

Baca Juga: Puasa Hari Jumat Haram? Simak Penjelasannya

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Menikahi Sayyidah Aisyah di Bulan Syawal

Suami korban Jumri sangat terpukul dan terguncang dengan peristiwa itu. Karena, kronologis, dirinyalah yang menjadi koban, kemudian ditolong sang istri.

“Istri ikut membantu saya untuk bangun yang ketika itu terjatuh di sungai. Tapi justru istri saya yang terbawa arus Sungai,” tandas Jumri.***

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X