Hal itu terlihat dari penggiringan opini yang mengarah pada kredibelitas penemu bukan obyek atau hasil penemuannya.
"Lihat saja, info yang berkembang justru mengulas latar belakang pak Hadi. Bukan pada prodaknya yang diakui telah terbukti menyembuhkan,"kata Imam.
Ia menilai idealnya, prosak hasil riset Hadi mendapat perhatian khusus. Semisal dengan diuji ulang ahli medis, herbalis, peneliti atau apapun yang merupakan spesialisasi dibidangnya.
"Justru yang ramai malah profil orangnya. Yanv diperdalam malah latarbelakang pendidikannya. Harusnya prodak yang sudah diuji karena itu lebih penting,"pungkasnya.
.