Sekdes Harkat Jaya Kiki menerangkan, ada sekitar 156 korban bencana alam yang menempati gubuk-gubuk huntara. Atap yang tebuat dari asbes dan disanggah oleh baja ringan membuat kondisi ruangan panas saat siang dan rentan bocor.
"Wajar kalau tidak nyaman. Karena kondisi bangunan seperti itu. Saya sangat berharap pemkab bisa menyegerakan pembangunan huntap agar warga bisa mendapat tempat hunian yang relatif lebih layak," pungkasnya.