Anggota DPRD Terlihat Main Game Saat Rapat Masyarakat Mengecam Tingkah Laku yang Tidak Pantas"

- Kamis, 20 Juli 2023 | 22:12 WIB
Ketum PDIP Megawati Suekarno Puteri dikabarkan sakit. (Instagram/@pdiperjuangan.id)
Ketum PDIP Megawati Suekarno Puteri dikabarkan sakit. (Instagram/@pdiperjuangan.id)

Bogor Times-Sebuah momen yang mengejutkan terjadi di tengah rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang membahas pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2022. Pada pukul 14.24 WIB, suasana ruang sidang tiba-tiba menjadi hening karena mikrofon salah satu anggota DPRD DKI Jakarta mengalami masalah teknis yang memerlukan perbaikan oleh teknisi.

Di saat yang sama, fokus perhatian dari pantauan media juga tertuju pada Cinta Mega, anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, yang terlihat sedang bertegur sapa dengan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta lainnya. Namun, hal yang mencolok adalah layar tablet milik Cinta Mega yang masih menampilkan game meskipun rapat paripurna sedang berlangsung.

Menyadari pantauan media, Cinta Mega kemudian mematikan layar tabletnya tepat sebelum Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, memulai paparan terkait APBD pada pukul 14.30 WIB. Rapat paripurna tersebut disiarkan secara langsung di YouTube DPRD DKI Jakarta, sehingga momen tersebut menjadi sorotan banyak pihak dan menimbulkan pertanyaan tentang tingkah laku dan konsentrasi para anggota DPRD dalam menjalankan tugas resmi.

Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Cinta Mega terkait dugaan bermain game di ruang rapat paripurna tersebut. Namun, momen tersebut telah mencuri perhatian banyak pihak, termasuk masyarakat, media, dan sesama anggota DPRD DKI Jakarta.

Peristiwa ini memicu berbagai reaksi dari berbagai pihak, dengan sebagian mengecam dan menyatakan keprihatinan terhadap tingkah laku anggota DPRD yang seharusnya menjadi contoh integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas publik. Namun, ada juga pihak yang berpendapat bahwa setiap anggota DPRD memiliki hak pribadi untuk memanfaatkan waktu luangnya selama rapat paripurna yang mungkin dapat dirasakan monoton.

Kontroversi ini menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat dan menimbulkan tuntutan untuk menjaga kualitas rapat paripurna yang seharusnya fokus pada diskusi dan keputusan penting yang berkaitan dengan kebijakan publik dan kesejahteraan warga Jakarta.

Diharapkan, momen ini juga menjadi bahan evaluasi bagi seluruh anggota DPRD DKI Jakarta untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen dalam melaksanakan tugas-tugas resmi dengan penuh tanggung jawab dan integritas, serta memberikan perhatian penuh pada setiap proses rapat paripurna yang menjadi ruang penting bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Sebagai tanggapan atas peristiwa yang kontroversial ini, beberapa tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan menuntut agar DPRD DKI Jakarta melakukan tindakan tegas terhadap anggota yang terlibat, termasuk Cinta Mega. Mereka menganggap perilaku tersebut tidak pantas dan mencerminkan ketidakprofesionalan dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

Sejumlah anggota DPRD DKI juga ikut mengecam insiden ini dan mendesak agar pimpinan DPRD segera menyelidiki masalah ini secara menyeluruh. Mereka menekankan pentingnya menjaga integritas dan citra lembaga legislatif demi kepercayaan masyarakat terhadap para wakil rakyat.

Dalam merespons tuntutan tersebut, pimpinan DPRD DKI Jakarta mengumumkan akan membentuk tim investigasi khusus yang akan melakukan penyelidikan terhadap insiden bermain game di ruang rapat paripurna tersebut. Pimpinan DPRD berkomitmen untuk mengusut tuntas peristiwa ini dan memberikan sanksi yang tepat jika terbukti melanggar kode etik dan tata tertib DPRD.

Sementara itu, Cinta Mega sendiri telah merilis pernyataan resmi sebagai respons atas tudingan yang dialamatkan padanya. Dalam pernyataannya, Cinta Mega menyatakan bahwa ia mengakui kesalahannya dan menyesali tindakan yang dilakukannya. Ia menyatakan bahwa sebagai anggota DPRD, ia menyadari tanggung jawabnya untuk tetap fokus dan serius dalam menjalankan tugas-tugas resmi demi kepentingan masyarakat.

"Candaan dan tingkah laku saya yang kurang pantas dalam ruang rapat paripurna adalah tindakan yang tidak terpuji. Saya menyadari betul bahwa saya telah salah dan tidak sesuai dengan kode etik dan kedisiplinan seorang anggota DPRD. Saya meminta maaf kepada masyarakat, rekan sesama anggota DPRD, dan pimpinan DPRD atas perbuatan saya yang tidak pantas ini," ujar Cinta Mega dalam pernyataannya.

Pimpinan DPRD DKI Jakarta menyambut baik permintaan maaf tersebut dan menegaskan bahwa proses investigasi akan tetap berlanjut. Mereka menyatakan bahwa tindakan tegas akan diambil sesuai dengan hasil dari investigasi tersebut, termasuk kemungkinan pemberian sanksi disiplin kepada Cinta Mega.

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi para anggota DPRD DKI Jakarta dan lembaga legislatif lainnya untuk senantiasa menjaga etika dan integritas dalam melaksanakan tugas publik. Di tengah tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap transparansi dan akuntabilitas para wakil rakyat, para anggota DPRD harus memberikan contoh teladan yang baik dalam pelayanan dan pengabdian kepada

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X