Bogor Times-Jakarta-Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memutuskan akan melaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) ke aparat penegak hukum atas tuduhan pencemaran nama baik.
Hal itu lantaran Moeldoko dituduh berburu rente dalam perededaran obat Covid-19 Ivermectin.Moeldoko membantah dan menyebut bahwa tuduhan itu sangat serius dan tidak berdasar.
ICW pun dilaporkan karena dinilai tidak mampu membuktikan tudingan maupun mencabut pernyataan soal tuduhan pemburuan rente dalam peredaran Ivermectin dan ekspor beras antara Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dengan PT Noorpay.
Baca Juga: Anggota DPRD Kota Bogor Alihkan Anggaran Program Kerjanya Sebesar Rp 13 Miliar Untuk Hal Ini
Sejak dirinya mengirimkan somasi tiga kali berturut-turut,ICW juga tidak dapat memberikan bukti seperti apa yang dituduhkan kepada Moeldoko.
"Saya sudah memberikan kemudahan dengan sabar saya berikan kesempatan sampai tiga kali dan tidak menunjukkan etikat baik untuk mengklarifikasi maka saya laporkan,"kata mantan Panglima TNI itu.
Sebab,mantan Panglima TNI itu mengaku tidak bisa membiarkan tuduhan tak berdasar seperti apa yang dilontarkan ICW,dikhawatirkan hal itu pun dapat menimbulkan fitnah.
Baca Juga: Politi PSI Menyatakan Menolak Terhadap Kegiatan Formula E Yang Memakan Anggaran Hingga Triliunan
Dua peniliti ICW yang dilaporkan oleh Moeldoko adalah Egi Primayogha dan Miftachul Choir.
Moeldoko mengatakan,laporan ke polisi juga pasti akan dicabut asalkan ICW mau meminta maaf dan mengklarifikasi tuduhan yang tak berdasar yang dilayangkan kepada Moeldoko.
"Cara-cara sembrono seperti ini kalau dibiarkan akan merusak dan dapat membunuh karakter seseorang yang kebenarannya belum jelas apalagi dengan pendekatan-pendekatan ilmu cocoklogi yang dicocok-cocokkan,"tegas Moeldoko pada saat melakukan konfrensi pers.
Baca Juga: Nasdem Penggunaan Hak Interpelasi Tidak Ada Manfaatnya Untuk Warga Jakarta
Moeldoko mengaku tak banyak meminta.Jika ICW mau meminta maaf dan mengklarifikasi maka Moeldoko pun akan mencabut laporan polisi tersebut.
"Saya berharap ini bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi kita semua,"harap Moeldoko.
