Jelang Pengumuman Nama Calon Sekda, Walikota Bogor Panggil Seluruh Kepala Dinas. Humas Pemkot Halangi Wartawan Meliput.

- Selasa, 22 September 2020 | 20:31 WIB





Bogor Times,Kota Bogor-Untuk mencari pengganti sosok Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, Walikota Bogor Bima Arya mengumpulkan seluruh kepala dinas ( Kadis ) di Kebun Raya Bogor ( KRB ) pada Selasa ( 22-09-2020 ). Rapat terbatas ( ratas ) itu diadakan hingga siang hari.





Meskipun wartawan ikut menunggu hingga jalannya rapat terbatas ( ratas ) sampai selesai. Namun tetap saja Walikota Bogor Bima Arya dan Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim juga tidak mau memberikan jawaban. Padahal selain dihadiri kepala dinas, enam camat pun turut hadir dalam kesempatan itu.





Rapat internal itu juga tidak diijinkan untuk diliput. Ketika wartawan Bogor Times mencoba untuk mengetahui apa yang disampaikan Walikota Bogor Bima Arya, Humas Pemkot Bogor justru menyuruh wartawan menjauhi area. "Kok bisa tahu acara ini. Kan tidak dishare digroup dan tidak boleh juga diliput, pergi saja tunggu aja nanti acara selanjutnya pukul 13:00,"kata Kasubbag Humas Pemkot Bogor Dian Intannia.





Sementara itu, menurut sumber Bogor Times berinisial YAB rapat ini, membahas tiga nama calon Sekda yang saat ini lagi digodok. Selain, dihadiri seluruh kepala dinas ( kadis ) pertemuan ini pun dihadiri enam camat. Lebih lanjut YAB menjelaskan, pada kesempatan itu, walikota menyampaikan beberapa pertanyaan untuk tiga calon yang bakal jadi sekda. Ada sekitar kurang lebih dari enam pertanyaan.





"Walikota memberikan pertanyaan lalu jawaban itu ditulis dalam bentuk kertas. Selanjutnya jawaban dikumpulkan. Pada intinya walikota meminta masukan dari para anak buahnya. Dan dia ( walikota, red ) akan mengumumkan nama calon sekda baru sebelum tanggal 01 Oktober 2020. Pada intinya pak wali meminta masukan saja,"ujar YAB usai melaksanakan ratas di Kebun Raya Bogor kepada Bogor Times.





Sementara itu, ketika wartawan ingin mengonfirmasi hal ini kepada walikota. Lagi-lagi wartawan tidak diijinkan humas untuk bertanya. Dan, ketika wartawan mengonfirmasi hal ini kepada Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim, dia justru buru-buru dan tidak mau menjawab pertanyaan wartawan. Dedie bilang, jika ingin mengetahui terkait apa materi pembahasan, Dedie justru "melempar" wartawan kepada Humas Pemkot Bogor. "Silahkan tanya kepada humas ya,"ujar orang nomor dua di Kota Hujan ini.





Sementara itu, praktisi hukum Banggua Togu Tambunan justru menyayangkan langkah Bima Arya yang turut memasukkan nama calon sekda asal Kabupaten Bogor bernama Syarifah Sofiah. Menurut Banggua, sekda semestinya tidak hanya sejalan dengan walikota. Melainkan juga, harus sejalan dengan satuan kerja perangkat daerah ( SKPD ). Karena calon sekda ada dari Kabupaten Bogor, justru ini bisa menghambat roda pembangunan, di Kota Bogor.





"Jika sekda tidak dikenal atau baru dikenal dan belum mengenal Kota Bogor bisa saja ini akan jadi "masalah" di kemudian hari. Ini memang tidak juga menyalahi aturan. Tapi apakah memang segitu parahnya sumber daya manusia ( SDM ) PNS di Pemkot Bogor sehingga tidak ada yang masuk kriteria?. Apakah SDM kita tidak mumpuni sehingga walikota harus memanggil calon sekda dari daerah lain. Dan juga, Syarifah akan membutuhkan waktu untuk mengenal Kota Hujan. Seharusnya hanya PNS Kota Bogor lah yang mengikuti kompetisi ini,"tegas Banggua.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X