Panglima TNI Klarifikasi Instruksi "Piting" Masyarakat Rempang

- Senin, 18 September 2023 | 23:55 WIB
Panglima TNI,  (Instagram/@yudo_margono88)
Panglima TNI, (Instagram/@yudo_margono88)

Bogor Times - Kapuspen TNI Julius Widjojono mengklarifikasi video Panglima TNI Yudo Margono yang memerintahkan prajurit TNI memiting masyarakat Pulau Rempang Batam yang demo menolak proyek Rempang Eco City.

Dalam klarifikasinya, Kapuspen TNI mengatakan bahwa instruksi tersebut sebenarnya ditujukan untuk menghindari korban jiwa.

"Saya tidak ingin ada korban jiwa dari kedua belah pihak, baik aparat maupun masyarakat," kata Panglima TNI dalam keterangan tertulisnya, Minggu,17 September 2023.

Kapuspen TNI menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme. Oleh karena itu, ia menginstruksikan kepada komandan satuan bawahan untuk menurunkan prajurit lebih banyak agar dapat mengamankan demo tanpa menggunakan senjata.

"Saya memerintahkan agar prajurit tidak menggunakan senjata, tetapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu," kata Kapuspen TNI.

Terkait bahasa "piting", Panglima TNI bahwa itu adalah bahasa prajurit yang artinya merangkul.

"Bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit," kata Panglima TNI.

Panglima TNI berharap masyarakat dapat memahami klarifikasi ini. Ia juga mengajak semua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik di Rempang secara damai.

Dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri.

Julius menjelaskan, instruksi yang disampaikan Panglima TNI seperti yang termuat dalam video yang beredar, sebenarnya itu ditujukan kepada komandan satuan bawahan dalam menangani demo massa di Rempang, Kepulauan Riau.

Dalam instruksinya, lanjut Julius, Panglima TNI menginstruksikan kepada komandan satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat atau senjata saat mengamankan demo Rempang.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menghindari korban.

Karena itu, kata Julius, Panglima memberi arahan agar lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan.

"Panglima mengatakan jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu," ujarnya.

Terkait bahasa piting memiting itu, lanjut Julius, sebenarnya itu hanya bahasa prajurit.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X