Sejumlah pengamat politik mahasiswa IUQI Bogor, membagikan selebaran kepada masyarakat yang melintas di Jl.R, Leuwiliang no 100 SH., Kab Bogor, Kamis (11/01/2024).
Koordinator mahasiswa, susilo menyebutkan, aksi itu merupakan aksi menolak nepotisme.
aksi kali ini adalah bentuk aspirasi mahasiswa Leuwiliang dalam menolak nepotisme dan meminta usut kembali 13 aktivis 98 yang hilang, kreatif mahasiswa yang membuat selembaran untuk di bagikan ke masyarakat agar masyarakat mengerti dan tahu, kondisi Indonesia sekarang.
Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) juga disuarakan para mahasiswa itu. Pada kesempatan itu susilo mengajak masyarakat sadar akan kondisi demokrasi Indonesia dan HAM.
“Melihat pada perkembangan demokrasi saat ini cenderung menurun hal itu dibuktikan dalam indeks demokrasi Indonesia sejak 2021. Salah satunya kebebasan sipil,” tutur susilo.
Ia mengatakan masyarakat atau mahasiswa memiliki rasa takut dalam menyampaikan kritik dan pendapat.
Pada pemilu yang akan berlangsung sebentar lagi, ujar dia, masyarakat disuguhi putusan MK yang cenderung sangat politis.
“Ini catatan bagi demokrasi kita. Saya kira semua masyarakat juga mengerti dan tahu apa yang terjadi,” pungkas susilo
Triswanto menyebutkan akan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
Ungkap Presiden Jokowi, pada awal tahun 2023 menyebut ada 12 pelanggaran berat yang terjadi, termasuk didalamnya kasus 1965, peristiwa penembakan misterius 1982 dan rangkaian kejadian 1998, sehingga itu perlu diselesaikan.
