Elon Musk Sambut Kerja Sama dengan China untuk Pengembangan AI Positif dan Masa Depan yang Cerah

- Selasa, 18 Juli 2023 | 16:31 WIB
Foto Elon Musk berciuman dengan robot (Febri Daniel Manalu)
Foto Elon Musk berciuman dengan robot (Febri Daniel Manalu)

Bogor Times-Pengusaha AS, Elon Musk, menyambut baik potensi kerja sama dengan China dalam mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang positif. Dalam kunjungannya ke China pada Mei lalu, Musk disambut dengan sambutan hangat dan menyatakan China tertarik untuk menciptakan kerangka kerja sama internasional dalam menetapkan regulasi AI.

Meskipun sebelumnya Musk berdalih tidak berminat untuk mengembangkan AI dan menunda proyeknya, dia menilai bahwa menunda pengembangan AI secara keseluruhan tidak realistis. Sebaliknya, ia lebih tertarik pada pengembangan AI yang benar-benar memahami semesta manusia dan bekerja dengan pendekatan yang lebih manusiawi, tanpa menggantikan peran manusia di Bumi.

Untuk mewujudkan visi ini, Musk mengumumkan pembentukan perusahaan AI baru bernama xAI. Perusahaan ini bertujuan untuk menciptakan teknologi AI yang dapat memahami karakter asli semesta manusia, berfokus pada pengembangan AI yang lebih cerdas dan positif.

Namun, kekhawatiran muncul dari pernyataan Musk sebelumnya yang menyatakan bahwa 'digital superintelligence' berbasis AI dapat merampas kekuasaan pemerintah dan bahkan mengambil alih negara. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana teknologi AI yang semakin canggih akan mempengaruhi tatanan politik dan keamanan di masa depan.

Saat ini, China telah menunjukkan minatnya dalam mengembangkan teknologi AI yang lebih maju, termasuk digital superintelligence. Potensi kerja sama antara Elon Musk dan China dapat menjadi langkah maju dalam mewujudkan perkembangan teknologi AI yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan menciptakan masa depan yang cerah.

Elon Musk Sambut Kerja Sama dengan China untuk Pengembangan AI Positif dan Masa Depan yang Cerah

Pengusaha AS, Elon Musk, menyambut baik potensi kerja sama dengan China dalam mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang positif. Dalam kunjungannya ke China pada Mei lalu, Musk disambut dengan sambutan hangat dan menyatakan China tertarik untuk menciptakan kerangka kerja sama internasional dalam menetapkan regulasi AI.

Meskipun sebelumnya Musk berdalih tidak berminat untuk mengembangkan AI dan menunda proyeknya, dia menilai bahwa menunda pengembangan AI secara keseluruhan tidak realistis. Sebaliknya, ia lebih tertarik pada pengembangan AI yang benar-benar memahami semesta manusia dan bekerja dengan pendekatan yang lebih manusiawi, tanpa menggantikan peran manusia di Bumi.

Untuk mewujudkan visi ini, Musk mengumumkan pembentukan perusahaan AI baru bernama xAI. Perusahaan ini bertujuan untuk menciptakan teknologi AI yang dapat memahami karakter asli semesta manusia, berfokus pada pengembangan AI yang lebih cerdas dan positif.

Namun, kekhawatiran muncul dari pernyataan Musk sebelumnya yang menyatakan bahwa 'digital superintelligence' berbasis AI dapat merampas kekuasaan pemerintah dan bahkan mengambil alih negara. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana teknologi AI yang semakin canggih akan mempengaruhi tatanan politik dan keamanan di masa depan.

Saat ini, China telah menunjukkan minatnya dalam mengembangkan teknologi AI yang lebih maju, termasuk digital superintelligence. Potensi kerja sama antara Elon Musk dan China dapat menjadi langkah maju dalam mewujudkan perkembangan teknologi AI yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan menciptakan masa depan yang cerah.

Dalam keterangannya, Elon Musk menyebut bahwa telah menghabiskan banyak waktu bersama para pemimpin China, merujuk pada kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu pada Mei lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Musk memiliki hubungan dekat dengan China dan siap untuk menjalin kolaborasi dalam menghadapi tantangan teknologi AI.

Perkembangan teknologi AI telah menjadi sorotan banyak pihak, termasuk beberapa kritikan yang menyebut Musk sebagai munafik karena meskipun kerap menyindir pengembangan AI, ia justru menciptakan perusahaan AI. Namun, Musk menjelaskan bahwa tujuan dari perusahaannya adalah untuk menciptakan AI yang memiliki pendekatan yang lebih manusiawi dan memahami karakter asli manusia, bukan untuk menggantikan peran manusia.

Perusahaan xAI yang baru diumumkan oleh Musk menimbulkan harapan akan adanya langkah maju dalam perkembangan teknologi AI yang positif dan cerdas. Seiring dengan komitmen China dalam mengembangkan teknologi AI yang bermanfaat, kerja sama antara Musk dan China dapat menjadi titik awal untuk mewujudkan masa depan yang cerah berkat kemajuan teknologi AI.

Dalam konteks geopolitik, perkembangan teknologi AI dan digital superintelligence juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampaknya terhadap stabilitas politik dan kekuasaan negara. Elon Musk telah memberikan peringatan kepada pemerintah China terkait potensi risiko ini. Meskipun kerjasama telah dilakukan, isu-isu terkait penggunaan teknologi AI secara etis dan dampaknya terhadap masyarakat tetap menjadi perhatian.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X