Pentingnya Peran Bulan dalam Mengatur Durasi Hari Bumi dan Dampaknya pada Iklim

- Senin, 24 Juli 2023 | 21:55 WIB
Foto Simulasi para ilmuan (Febri Daniel Manalu)
Foto Simulasi para ilmuan (Febri Daniel Manalu)

Bogor Times-Para ilmuwan, seperti astrofisikawan Hanbo Wu dan Norman Murray dari University of Toronto di Kanada, menyatakan bahwa pemahaman mengenai perubahan durasi hari Bumi ini penting dalam mengembangkan model dampak perubahan iklim.

Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa jika bukan karena pengaruh penghambat dari Bulan, hari Bumi saat ini akan berlangsung lebih dari 60 jam.

Penelitian yang dipimpin oleh Hanbo Wu dan Norman Murray ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana pergeseran Bulan berdampak pada rotasi Bumi. Selama berabad-abad, Bulan telah secara perlahan-lahan menjauh dari Bumi dengan kecepatan yang cukup lambat.

Pengaruh gravitasi Bulan pada Bumi, terutama dalam membentuk pasang surut lautan, menyebabkan pelambatan rotasi Bumi dan memperpanjang durasi hari.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa dalam sejarah geologis Bumi, ada periode di mana hari Bumi berlangsung relatif stabil selama 19,5 jam. Hal ini terjadi sekitar 2 miliar tahun yang lalu hingga 600 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, atmosfer Bumi lebih hangat dan lebih besar, sehingga mengimbangi efek penghambat dari Bulan.

Namun, seiring dengan berlanjutnya waktu dan perubahan iklim, pengaruh Bulan menjadi lebih dominan dan hari Bumi perlahan-lahan memanjang. Jika tidak ada pengaruh penghambat dari Bulan, hari Bumi saat ini akan berlangsung lebih dari 60 jam, jauh lebih lama dari yang kita alami sekarang.

Penemuan ini memiliki implikasi penting dalam pemahaman tentang evolusi Bumi dan dampak perubahan iklim. Model-model iklim masa depan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh Bulan dalam menghitung durasi hari dan iklim Bumi secara keseluruhan.

Melalui penelitian ini, para ilmuwan berharap untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya memahami perubahan iklim dan memprediksi dampaknya pada Bumi dan kehidupan di dalamnya.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka dan menjadi sorotan dalam dunia ilmiah. Namun, para ilmuwan juga menyadari bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang interaksi antara Bumi dan Bulan, serta bagaimana hal ini dapat mempengaruhi masa depan planet kita.

Studi ini menyoroti pentingnya peran Bulan dalam menjaga stabilitas durasi hari Bumi selama ribuan tahun. Seiring dengan berjalannya waktu, Bulan terus menjauh dari Bumi sekitar 3,78 sentimeter (1,49 inci) per tahun.

Pengaruh gravitasi Bulan pada Bumi terutama mengatur pasang surut lautan, yang sebagian besar dikenal oleh masyarakat umum. Namun, temuan baru ini menunjukkan bahwa gravitasi Bulan juga berpengaruh pada atmosfer Bumi.

Seiring Bulan menjauh, pengaruh gravitasinya pada atmosfer Bumi berkurang, dan pengaruh penghambatnya terhadap rotasi Bumi berkurang pula. Dalam periode sekitar 2 miliar tahun yang lalu hingga 600 juta tahun yang lalu, atmosfer Bumi lebih hangat dan lebih besar, sehingga mampu mengimbangi efek penghambat dari Bulan. Hal ini menyebabkan hari Bumi berlangsung relatif stabil selama 19,5 jam pada masa itu.

Namun, perubahan iklim dan evolusi atmosfer Bumi menyebabkan gravitasi Bulan menjadi faktor yang lebih dominan dalam menentukan durasi hari saat ini. Jika tidak ada pengaruh penghambat dari Bulan, hari Bumi akan berlangsung lebih dari 60 jam. Dampaknya akan sangat signifikan, termasuk pada ekosistem, cuaca, dan kehidupan di Bumi secara keseluruhan.

Temuan ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara Bumi dan satelit alaminya, Bulan. Memahami interaksi ini tidak hanya penting dalam bidang astronomi, tetapi juga memberikan dampak yang besar dalam memahami perubahan iklim dan evolusi Bumi di masa depan.

Para ilmuwan berharap bahwa temuan ini akan membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang peran Bulan dalam mengatur durasi hari Bumi dan memahami lebih dalam tentang bagaimana faktor-faktor eksternal dapat mempengaruhi planet kita.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X