Indonesia Menunjukkan Pemulihan Ekonomi yang Kokoh di Tengah Gejolak Global

- Selasa, 1 Agustus 2023 | 21:18 WIB
menkue sri mulayani dalam menjelaskan nik no wajib pajak (youtube.com )
menkue sri mulayani dalam menjelaskan nik no wajib pajak (youtube.com )

Bogor Times-Ketika dunia tengah begitu runyam dengan ekonomi yang melemah serta suku bunga yang melonjak tinggi, kondisi berkebalikan terjadi di Indonesia, yang mana telah menunjukkan pemulihan. Ani mengatakan, Indonesia mampu bertahan dengan pertumbuhan di atas 5% selama 6 kuartal berturut-turut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kabar positif terkait kondisi ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi dunia yang melemah. Dalam sebuah pernyataan, Ani menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% selama 6 kuartal berturut-turut.

Sementara banyak negara di dunia berjuang untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan lonjakan suku bunga, Indonesia tampaknya mampu mempertahankan stabilitas dan pemulihan ekonominya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang mencatat progres yang positif di tengah tantangan global yang kompleks.

"Ini dalam suasana dunia guncang tadi. Dan kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi ini cukup sehat, didukung sisi demand, permintaan, dan sisi suplainya. Dari sisi suplai tadi, kita termasuk PMI Manufaktur kita cukup positif dan sektor lain yang juga mulai pulih," jelas Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil di Indonesia merupakan bukti dari upaya pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mengelola krisis dan membangun ketahanan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai kebijakan ekonomi yang progresif, termasuk program-program stimulus fiskal dan moneter untuk mengatasi dampak pandemi dan krisis global.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia cukup merata. Pulau Jawa, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,3% di tahun 2022 dan pada kuartal I 2023 sudah mencapai angka di atas 5%. Daerah-daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua juga menunjukkan angka pertumbuhan yang positif.

Meskipun ada perbaikan dalam kondisi ekonomi Indonesia, Menteri Keuangan tetap menekankan pentingnya tetap waspada dan berhati-hati menghadapi tantangan ekonomi yang belum mereda. Gejolak ekonomi di tingkat global, terutama yang berhubungan dengan perang Ukraina-Rusia dan ancaman siklus El Nino, tetap dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Pemerintah dan semua pemangku kepentingan di Indonesia diharapkan terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan dalam menghadapi tantangan global yang berkelanjutan.

Terkait dengan gejolak ekonomi di tingkat global, terdapat beberapa faktor yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah akhirnya Rusia mengakhiri perjanjian untuk distribusi di Laut Hitam yang melibatkan lalu lintas gandum dan sunflower. Keputusan ini berdampak pada perdagangan dan distribusi komoditas di wilayah tersebut, termasuk pengaruhnya pada harga gandum dan sunflower di pasar internasional.

"Perang Ukraina-Rusia mendatangkan disrupsi bagi distribusi sejumlah komoditas dari kedua negara itu, utamanya biji-bijian. Kondisi ini berimbas secara global hingga mempengaruhi harga komoditas gandum serta crude palm oil (CPO)," jelas Sri Mulyani.

Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya dampak dari peristiwa politik dan konflik antarnegara terhadap ekonomi global. Ketidakpastian dan ketegangan geopolitik dapat mempengaruhi stabilitas dan kinerja ekonomi internasional. Oleh karena itu, koordinasi dan kerjasama internasional menjadi penting dalam menghadapi permasalahan ekonomi global yang kompleks ini.

Tak hanya itu, kekhawatiran juga muncul terkait ancaman siklus El Nino yang diproyeksikan terjadi pada Agustus-September 2023. Fenomena alam ini dapat mempengaruhi ketahanan pangan dan memicu kenaikan harga komoditas pangan di pasar internasional.

"Makanya CPO kita pasti kena, meningkat juga. Maka waktu itu krisis minyak goreng terjadi pada 2022 pada saat awal dari perang Ukraina. Ini yang saya sampaikan bahwa fenomena global akan mempengaruhi dan merembes ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia yang harus kita waspadai," ungkapnya.

"Ini hal yang bagus. Jadi, saya ingin mengatakan bahwa Indonesia memiliki kinerja ekonomi yang relatif baik, stabil, dan perform, karena ada yang hanya perform satu semester atau 1 kuartal and then jatu lagi. Nah Indonesia ini 6 kuartal berturut-turut,"sambungnya.

Peran lembaga-lembaga pemerintah, swasta, dan akademisi dalam analisis dan perencanaan kebijakan ekonomi menjadi kunci untuk menghadapi perubahan yang tidak terduga. Langkah-langkah proaktif dalam mengelola ekonomi negara juga perlu terus dilakukan guna menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan yang telah dicapai.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X