Pakaian Adat Ageman Songkok Singkepan Ageng: Simbol Kebudayaan dan Kepemimpinan di HUT RI

- Jumat, 18 Agustus 2023 | 20:57 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecam penggelontoran Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) negara untuk barang-barang impor, Bersama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  (Ilustrasi foto)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecam penggelontoran Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) negara untuk barang-barang impor, Bersama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Ilustrasi foto)

Bogor Times-Setiap tahun, peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang. Salah satu hal menarik yang sering menarik perhatian adalah pakaian adat yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara tersebut. Pada perayaan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka Jakarta Pusat tahun ini, Presiden Jokowi memilih mengenakan pakaian adat daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng.

Pakaian adat tersebut merupakan jenis baju kebesaran yang berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta. GKR Wandansari Koes Moertiyah, adik Raja Paku Buwono (PB) XIII, menjelaskan bahwa pakaian Ageman Songkok Singkepan Ageng memiliki makna khusus dan biasanya digunakan dalam acara-acara istimewa.

Gusti Moeng, panggilan akrab GKR Wandansari Koes Moertiyah, mengungkapkan bahwa sebelumnya telah ada konsultasi dengan pihak Keraton Surakarta ketika Presiden Jokowi ingin mengenakan pakaian adat tersebut.

"Pakaian ini disebut Songkok Prajuritan.Kami sudah berdiskusi empat bulan yang lalu dan berkonsultasi dengan Keraton Surakarta terkait penggunaan pakaian ini,"ujar adik Raja Paku Buwono (PB) XIII, GKR Wandansari Koes Moertiyah di Solo pada Kamis,17 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Gusti Moeng menjelaskan bahwa pakaian Ageman Songkok Singkepan Ageng melambangkan status sebagai komandan tertinggi yang memimpin prajurit. Pakaian ini juga sering digunakan oleh para penguasa Keraton Surakarta seperti PB VI, PB VII, hingga PB X. Bahkan, PB X sering mengenakannya dalam pertemuan dengan Belanda.

Selain itu, keputusan Presiden Jokowi untuk mengenakan pakaian adat ini juga melambangkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan keberagaman budaya Indonesia.

"Apalagi Presiden Jokowi memiliki komitmen untuk selalu mengenakan pakaian adat setiap tahun. Ini menunjukkan kesadaran beliau untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia dalam bentuk pakaian tradisional," tambah Gusti Moeng.

Dengan mengenakan pakaian adat yang kaya makna dan sejarah, Presiden Jokowi telah menciptakan momentum yang kuat untuk memperkokoh nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai, menghormati, dan melestarikan kearifan lokal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.

Presiden Jokowi telah memberikan contoh yang kuat dengan mengambil tindakan nyata dalam mempromosikan dan melestarikan budaya-budaya lokal di seluruh negeri. Beliau tidak hanya menjadi seorang pemimpin negara, tetapi juga seorang individu yang menghargai dan memahami pentingnya menjaga serta memperkenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X