Toki, Orca yang Tertangkap dan Dipelihara selama 50 Tahun, Meninggal

- Rabu, 23 Agustus 2023 | 23:46 WIB
Kolam Ikan Hias  (Mam/Bogor Times)
Kolam Ikan Hias (Mam/Bogor Times)

Bogor Times - Seekor paus pembunuh yang ditangkap dari laut pada tahun 1970, meninggal karena penyakit ginjal pada tahun 2023. Paus ini berusia 57 tahun dan merupakan orca tertua yang pernah hidup dalam penangkaran.

Toki menjadi daya tarik utama di Miami Seaquarium selama 53 tahun. Ia memiliki berat sekitar 8.000 pon dan tinggi mencapai 21 kaki. Pada tahun 2021, Toki mendapatkan dukungan dari seorang dermawan yang menyediakan dana sebesar USD 20 juta untuk proses pemuliharaan dan pelepasannya kembali ke habitat aslinya di Puget Sound. Namun, rencana pelepasannya tidak pernah terlaksana karena Toki meninggal lebih dulu.

Kematian Toki telah menjadi perhatian publik dan mengguncang komunitas pelestarian satwa liar. Banyak orang yang percaya bahwa Toki seharusnya tidak pernah ditangkap dari laut dan dipelihara di penangkaran. Mereka juga mendesak pemerintah untuk membuat peraturan yang lebih ketat untuk melindungi satwa liar dari eksploitasi.

"Toki adalah inspirasi bagi semua orang yang beruntung mendengar kisahnya,"kata Seaquarium dengan penuh empati.
Toki adalah inspirasi bagi banyak orang yang beruntung mendengar kisahnya belum lama ini.

Saat Seaquarium berbagi kisah Toki dengan orang lain yang mungkin tertarik, mereka mungkin mengatakan.

"Toki adalah inspirasi bagi semua orang yang beruntung mendengar kisahnya sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran tentang Toki dan kisahnya,"tambah Seaquarium.

Kematian Toki adalah pengingat bahwa satwa liar tidak boleh diperlakukan sebagai objek hiburan. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup bebas di alam liar.

"Dia bertahan hidup melalui kesulitan yang manusia paksakan. Dia hidup di tangku kecil selama bertahun-tahun,"singkat Pritam Singh dengan haru.

Toki adalah orca betina yang ditangkap dari laut pada tahun 1970 di lepas pantai Alaska. Saat itu, usianya baru sekitar 4 tahun. Toki kemudian dibawa ke Miami Seaquarium di Florida, Amerika Serikat, dan menjadi salah satu atraksi utama di taman tersebut.

Toki hidup di penangkaran selama lebih dari 50 tahun. Selama itu, ia tidak pernah bisa kembali ke laut. Ia terisolasi dari keluarga dan teman-temannya, dan ia harus hidup di dalam tangki yang sangat kecil.

Kematian Toki adalah sebuah tragedi. Ia adalah orca yang kuat dan tangguh, namun ia tidak bisa bertahan hidup di penangkaran. Kematian Toki adalah pengingat bahwa satwa liar tidak boleh diperlakukan sebagai objek hiburan. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup bebas di alam liar.

Kematian Toki juga telah mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesejahteraan satwa liar. Banyak orang yang sekarang percaya bahwa satwa liar tidak boleh dipelihara di penangkaran. Mereka mendesak pemerintah untuk membuat peraturan yang lebih ketat untuk melindungi satwa liar dari eksploitasi.

Toki adalah seekor paus pembunuh yang ditangkap dari laut pada tahun 1970 dan menjadi salah satu atraksi utama di Miami Seaquarium selama lebih dari 50 tahun. Ia memiliki berat sekitar 8.000 pon dan tinggi mencapai 21 kaki. Pada tahun 2021, Toki mendapatkan dukungan dari seorang dermawan yang menyediakan dana sebesar USD 20 juta untuk proses pemuliharaan dan pelepasannya kembali ke habitat aslinya di Puget Sound. Namun, rencana pelepasannya tidak pernah terlaksana karena Toki meninggal lebih dulu pada tahun 2023.

Kematian Toki telah menjadi perhatian publik dan mengguncang komunitas pelestarian satwa liar. Banyak orang yang percaya bahwa Toki seharusnya tidak pernah ditangkap dari laut dan dipelihara di penangkaran. Mereka juga mendesak pemerintah untuk membuat peraturan yang lebih ketat untuk melindungi satwa liar dari eksploitasi.

Kematian Toki adalah pengingat bahwa satwa liar tidak boleh diperlakukan sebagai objek hiburan. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup bebas di alam liar.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X