Krisis Listrik Mengancam RSUD Kondosapata: Pasien Menggunakan Lilin sebagai Sumber Cahaya

- Sabtu, 26 Agustus 2023 | 23:40 WIB

Bogor Times -Penyegelan meteran listrik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mendapat tanggapan pedas dari Rehardes Langi Memanna, Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mamasa.

Langi Memanna menilai tindakan penyegelan tersebut tidak sepatutnya terjadi, mengingat RSUD Kondosapata merupakan tempat penting yang menampung pasien yang sedang menjalani perawatan medis.

"Seharusnya ini menjadi perhatian khusus, apalagi RS tempat menginap para pasien," ungkap Langi Memanna saat dihubungi pada Sabtu,26 Agustus 2023.

Ia juga menunjukkan keprihatinan terhadap nasib pasien yang harus menjalani perawatan di RSUD Kondosapata dengan kondisi listrik terganggu. Langi Memanna berpendapat bahwa pemerintah harus memikirkan nasib pasien dan menyelesaikan masalah tunggakan listrik.

"Mengapa persoalan tunggakan listrik saja tidak mampu diselesaikan. Menurut kami, ini adalah hal yang sangat memalukan," tegasnya.

Langi Memanna juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa untuk bertindak lebih tegas dalam mengatasi masalah ini dan merawat RSUD Kondosapata yang saat ini tengah berada dalam keterpurukan.

Penyegelan meteran listrik di RSUD Kondosapata dilakukan oleh pihak PLN Mamasa karena diduga pihak RSUD memiliki tunggakan pembayaran. Salah satu keluarga pasien rawat inap, Albert, mengungkapkan bahwa pasien harus menggunakan lilin sebagai penerangan sementara akibat mati listrik.

Direktur RSUD Kondosapata, Dokter Adriana Randabunga, membenarkan situasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihak RSUD sedang berusaha membayar tunggakan kepada PLN, namun PLN tidak memberikan kebijakan khusus.

Adriana menjelaskan bahwa tunggakan tersebut baru terjadi dalam beberapa hari dan pihak RSUD sedang mengupayakan penyelesaiannya. Meskipun mengajukan permintaan kebijakan kepada PLN, namun pihak PLN tidak memberikan solusi yang memadai.

RSUD Kondo Sapata' di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terancam mati lampu akibat tunggakan tagihan listrik. Tunggakan tersebut mencapai Rp1,5 miliar untuk pemakaian dua bulan terakhir.

Direktur RSUD Kondo Sapata', Dr. Adriana Randabunga, mengatakan bahwa pihaknya telah berusaha keras untuk menyelesaikan tunggakan tersebut, namun belum berhasil mencapai kesepakatan dengan PLN.

"Kami telah mengajukan permintaan kebijakan kepada pihak PLN, namun tampaknya PLN tidak memberikan solusi yang memadai terkait masalah ini," ungkap Adriana Randabunga.

Ia menambahkan bahwa RSUD telah berusaha keras untuk menyelesaikan tunggakan tagihan listrik tersebut, namun belum berhasil mencapai kesepakatan dengan PLN. Meskipun upaya penyelesaian telah dilakukan, PLN masih belum memberikan kebijakan yang dapat membantu situasi ini.

"Situasi ini sangat menantang bagi kami. Kami ingin menyelesaikan masalah ini dengan segera demi kelancaran operasional RSUD," lanjut Adriana Randabunga.

Dikatakan bahwa tunggakan tersebut baru terjadi dalam beberapa hari, karena pembayaran tagihan listrik RSUD Kondo Sapata' biasanya dilakukan setiap tanggal 20. Namun, saat ini tanggal 25 dan pembayaran masih dalam proses penyelesaian.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X