Warga Garut Siaga Fahan Radikal

- Selasa, 5 Juli 2022 | 22:15 WIB
Aliran Sesat, Shalat diganti Infaq (Bogor Times)
Aliran Sesat, Shalat diganti Infaq (Bogor Times)

Bogor Times-Jawa Barat menjadi area subur faham radikalisme dan aliran sesat. Salah satunya di Kabupaten Garut.

Data yang diperoleh media dari  Kemenag Kabupaten Garut, Jawabarat dari 42 kecamatan di wilayah administrasi Garut, sebanyak 41 diantaranya telah terpapar paham radikal.

"Fenomena yang terjadi Garut memang dinamis dan luar biasa. Saya telah menjabat sebagai kepala Kantor Kemenag di 8 daerah di Jabar. Di Garut inilah saya merasakan sungguh luar biasa dinamikanya," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Garut, Dr. H. Cece Hidayat saat acara Dialog Kebangsaan bertema "Membangun Moderasi Beragama, Mengelola Keberagaman, Meneguhkan KeIndonesiaan, Kamis, 30 Juni 2022.

Baca Juga: Jangankan Kotak Amal di Masjid, Hajar Aswad di Kakbah pun Pernah Dicuri, 22 Tahun Menghilang

Cece mengungkapkan, beberapa masyarakat di Garut telah terpapar paham radikalisme atau ajaran sesat. Pemerintah telah membuat satgas untuk menangkal paham radikalisme agar tidak makin menyebar luas.

Menurut Cece, paham radikalisme atau ajaran sesat ini mengajarkan hal-hal diluar ajaran agama. Seperti misalnya tidak perlu beribadah, dan sebagai gantinya jalan menuju surga bisa didapat dengan membayar Rp25.000.

"Ada sebuah kejadian yang kami alami. Saat deklarasi 200 warga di Selatan itu, saya berbincang dengan seorang ibu, yang tidak mengakui sebagai WNI," ujarnya.

Baca Juga: Faktanya, Pria Berkeluarga Lebih Mujahid dari Pria Jomblo

"Dia diajari gurunya tidak shalat. Sebagai gantinya, cukup membayar infaq Rp 25.000. Dijamin akan selamat dan masuk surga. Ini merupakan pembodohan kepada umat," ujar Cece.

Cece mengungkapkan, masyarakat yang terkena paham radikalisme tersebut adalah mereka yang berada di pelosok Garut selatan.

Daerah ini hanya bisa dijangkau dengan menaiki kendaraan roda dua hingga berjalan kaki.

Baca Juga: RSUD Cibinong Ganti Direksi, PLT Bupati Bogor Iwan Setiawan Dianggap Offside

"Ini menjadi tugas berbagai pihak terkait untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat yang mudah dibodohi itu. Harus terus menerus tanpa batas waktu," ujarnya.

Berbagai elemen di Garut bekerja sama untuk mengatasi persoalan radikalisme tersebut.

Pemkab Garut, Kementerian Agama, para ulama, serta pihak keamanan berupaya menyadarkan warga yang terpapar paham radikalisme agar mendeklarasikan diri tidak lagi terpengaruh ajaran-ajaran sesat tersebut.***

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah

Editor: Usman Azis

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X