Invesitgasi GP Ansor, Ungkap Kronologis Korban ABK China

- Kamis, 7 Mei 2020 | 21:16 WIB
Screenshot_20200507_211255
Screenshot_20200507_211255


Bogor Times, Nasional- Upaya GP Ansor mengungkap kekejaman terhadap ABK China yang merupakan warga Indonesia. Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.





Hasil investigasinya, GP Ansor mendapat kabar soal dugaan adanya tindak pidana perdagangan orang atau TPPO, yang menimpa 18 ABK asal Indonesia, di kapal China. 3 ABK di antaranya meninggal karena sakit dan dilarung ke laut lepas.





Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya menceritakan, kabar dugaan TPPO tersebut ia dapat dari Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Korea Selatan Ari Purboyo.





Ari, kata Gus Yaqut, menyebut 18 ABK itu sudah mengarungi laut lepas sejak satu tahun yang lalu. Dari pengakuan salah satu ABK, mereka hanya digaji 140 ribu won atau setara Rp 1,7 juta setelah 13 bulan bekerja.





Berikut kabar terkait kronologi kejadian yang didapat Gus Yaqut:





14 Februari 2019

Ketum SPPI Ach. Ilyas Pangestu menceritakan, kapal tuna bernama Longxing 629, berbendera Republik Rakyat China dan milik perusahaan Dalian Ocean Fishing Co., Ltd. di China, berangkat dari Busan, Korea Selatan. Kapal tersebut berlayar menuju laut lepas.





Setelah 15 hari berada di laut lepas di sekitar Samoa, kapal ini mulai menangkap ikan tuna. Kapal tersebut menangkap ikan selama 8 bulan dan berhenti menangkap ikan tuna setelahnya.


Halaman:

Editor: Saepulloh

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X